tag:blogger.com,1999:blog-15963555850152892902023-11-15T19:19:42.113-08:00Masyarakat Kita .comTingkah Laku Masyarakat KitaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-66091350241071042632013-07-03T04:25:00.003-07:002013-07-03T04:25:36.492-07:00Kegembiraan dan Penyesalan Peserta PPDB 2013<br />
<h1 class="post-title entry-title" style="color: #a13c39; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; font: normal normal normal 24px/normal Oswald; line-height: 1.2em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0em; padding-bottom: 4px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 4px;">
<br /></h1>
<div class="post-header" style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1559521932616974093" style="border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-style: solid; border-top-width: 2px; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; font: normal normal normal 14px/normal Arial, serif; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-top: 10px;">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEfef6cmZP-lTJn7IazmDnj9pKYv6TYwtROjIZiK2HpKrV8fHhOaQ3dIoRXBFp-peQgi8mcVu3nmMXlnN98TP3GQM4qAivzU1dmWF6p2beWB0-WTMwKVnx7M4EPcVy4QFFFotWBbksg5Kg/s293/20130625_verifikasi-ppdb-smk-7-semarang_8135.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #a13c39; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="Kegembiraan dan Penyesalan Peserta PPDB 2013" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEfef6cmZP-lTJn7IazmDnj9pKYv6TYwtROjIZiK2HpKrV8fHhOaQ3dIoRXBFp-peQgi8mcVu3nmMXlnN98TP3GQM4qAivzU1dmWF6p2beWB0-WTMwKVnx7M4EPcVy4QFFFotWBbksg5Kg/s293/20130625_verifikasi-ppdb-smk-7-semarang_8135.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; max-width: 100%; width: auto;" title="Peserta PPDB 2013" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<u style="font-weight: bold;">Kegembiraan</u> <u style="font-weight: bold;">dan</u> <u style="font-weight: bold;">penyesalan</u><u style="font-weight: bold;">peserta</u> <u style="font-weight: bold;">PPDB</u> <u style="font-weight: bold;">2013</u>, itu yang saya lihat dari beberapa peserta PPDB 2013 tingkat SMA di Jakarta. Pasalnya para peserta PPDB 2013 kemudian merasa menyesal, meskipun telah diterima di SMA Negeri pada tahap penerimaan umum. Harapan saya, pengalaman dari tulisan ini bisa menjadi catatan dan pembelajaran bagi siswa SMP yang akan ikut PPDB 2014 mendatang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyesalan tersebut terjadi ketika sistem PPDB 2013 lokal dibuka dan telah masuk pada hari kedua. Kenapa mereka menyesal, padahal telah diterima di SMA negeri pilihan pada tahap pertama (umum) PPDB 2013? Bukankah itu menunjukkan mereka telah berhasil diterima dengan kualitas NEM sangat baik, karena pada tahap awal (umum) PPDB 2013 grade <i>dibandrol</i> tinggi. Mari kita simak, dimana letak kegembiraan dan penyesalan peserta PPDB 2013. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita lihat dulu kenapa ada penyesalan peserta PPDB 2013, meskipun mereka telah berhasil lolos pada tahap awal. Begini, pada tahap PPDB 2013, seluruh SMA Negeri di Jakarta memasang grade cukup lumayan untuk jadi batu sandungan peserta PPDB 2013 baru-baru ini. Disamping patokan grade NEM tinggi, pada tahap awal tiap SMA hanya menyediakan 45% dari kapasitas penerimaan, untuk tahap lokal 45% dan 5% untuk peserta dari daerah luar DKI Jakarta. Lalu kemana 5% -nya lagi? 5% itu adalah tahap bagi peserta PPDB unggulan, entah itu memiliki ketrampilan musik, pencak silat atau tinju, tapi bukan ketrampilan tawuran atau nyontek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahap umum PPDB 2013, seluruh siswa diwajibkan untuk mendaftar dan menetnukan 3 pilihan SMA Negeri. Disini pastinya ada peserta didik yang jeli dan tidak, hingga tidak tertutup kemungkinan karena kuatir tidak diterima banyak peserta PPDB 2013 mencantumkan satu SMA Negeri cadangan di urutan pilihannya. Alhasil pada tahap umum PPDB 2013 tingkat SMA Negeri sudah bisa dibayangkan, bila melihat kapasitas penerimaan dan grade yang dibandrol sekolah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemungkinan separuh diterima dan separuh gagal! Sebenarnya tidak ada permasalahan atau hal buruk terjadi pada peserta PPDB 2013 yang lolos pada tahap pertama. Sama sekali tidak ada hal buruk! Kalau tidak ada hal buruk, kenapa ada penyesalan peserta PPDB 2013? Upps, simak terus saja, nanti kita tahu dimana letak penyesalan dan kegembiraannya, bahkan ini bisa digunakan sebagai strategi dalam mengikuti PPDB di tahun 2014, bila sistemnya tidak gulung tikar alais ganti lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahap awal PPDB 2013 tanggal 24 Juni 2013, kegembiraan terlihat jelas pada setiap wajah peserta PPDB 2013 yang lolos pada tahap awal (umum). Sebaliknya tidak sedikit wajah penyesalan dan rasa kuatir nampak jelas diwajah peserta yang gagal pada PPDB 2013 tahap awal (umum). Peserta PPDB yang telah lolos pastinya sudah <i>adem ayem</i>, karena mereka tidak lagi pulang dengan rasa kuatir tidak mendapatkan SMA Negeri. Lalu, bagi peserta PPDB 2013 yang gagal pada tahap awal di 24 Juni 2013 harus kecewa dan memendam kekuatiran hingga tanggal 1 Juli 2013. Seminggu lamanya sekian ratus ribu peserta PPDB atau mungkin juta bila dihitung dari seluruh wilayah di Indonesia merasa tertekan dan kuatir akan kejelasan nasibnya untuk bersekolah di SMA Negeri. Bayangkan 7 hari terbebani ketakutan dan kekuatiran!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian apa yang terjadi? Tiba saatnya tanggal 1 Juli 2013, berbondong-bondong peserta yang gagal di tahap awal PPDB 2013 kembali mendaftarkan dan memilih SMA Negeri sesuai pilhannya. Pada tahap kedua atau lokal ini, kapasitas penerimaannya 45% dengan grade lebih rendah dari tahap awal (umum). Pada tahap inilah terjadi penyesalan bagi peserta yang telah lolos PPDB 2013 tahap awal. Apa sebab penyesalan itu terjadi? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebabnya adalah, mereka atau peserta PPDB 2013 yang mengalami kegagalan di tahap awal umumnya diterima di SMA Negeri sesuai dengan pilihan ketika ia atau mereka itu gagal di tahap awal. Padahal pilihan SMA Negeri di tahap awal tidak jauh berbeda, ketika mereka terhempas oleh tingginya grade dan terbatasnya penerimaan. Bagi peserta PPDB 2013 yang lolos pada tahap awal (umum) dan diterma di SMA Negeri pada pilihan berikutnya yang merasa menyesal setalh tahu banyak temannya diterma di SMA jauh lebih bagus darinya. Disini menariknya dan kita bisa jadikan pengalaman PPDB 2013 untuk adik-adik, saudara atau anak di PPDB 2014 mendatang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peserta PPDB 2013 pada tahap kedua atau lokal luar biasa gembiranya dan bahkan mereka diterima di SMA Negeri lebih baik dari temannya yang telah lolos lebih dulu di tahap awal. Dengan NEM lebih kecil, tapi diterima di SMA Negeri lebih baik tentu menimbulkan kecemburuan dan penyesalan. Bagiamana tidak menimbulkan penyesalan bagi peserta PPDB 2013 yang lolos tahap awal, tapi lolos pada posisi tergeser pada pilihan terakhir dan kemudian membandingkan dengan temannya yang lolos di tahap kedua dengan SMA Negeri lebih baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka rata-rata menyesal, kenapa waktu itu (24 Juni 2013) tidak pilih SMA Negeri yang top saja dan lebih baik gagal ditahap awal?! Pastinya kesal, NEM lebih tinggi, tapi diterima di sekolah kurang berbobot akibat salah strategi ditahap awal. Mereka seperti makan buah simalakama, dimakan salah tidak makan salah juga. Waktu itu di tahap umum PPDB 2013 semua diwajibkan mendaftar, jadi mau tidak mau ya harus menentukan pilihain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada catatan menarik dan perlu diingat dari pengalaman PPDB 2013 yang memasuki tahap lokal kedua hari ini, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Ada kesalahan strategi diawal dan rasa takut tidak diterima membuat para peserta PPDB 2013 mencantumkan SMA Negeri bukan favoritnya</li>
<li style="text-align: justify;">Sistem PPDB 2013 adalah sistem penerimaan terbaru, jadi belum ada gambaran dalam menentukan pilihan seperti tahun-tahun sebelumnya dengan sistem penerimaan berbeda.</li>
<li style="text-align: justify;">PPDB 2013 unik, bila melihat prosentase penerimaan dan tahapan penerimaannya. Ini akan membuat SMA Negeri biasa saja akan memperoleh siswa berprestasi, lalu mau tidak mau siswa harus menerima ketika sudah diterima di SMA Negeri sekedar cadangan dan kuatir tidak diterima. Bagi siswa ber-NEM tinggi kemudian diterima pada tahap awal di SMA Negeri pada urutan akhir dan bukan favoritnya tidak bisa mundur lagi, kecuali pindah ke sekolah swasta.</li>
<li style="text-align: justify;">Rasa takut dan kuatir tidak diterima di SMA favorit, akhirnya jadi penyesalan bagi peserta yang diterima pada tahap awal PPDB 2013. Mereka harus bersaing NEM dan akhirnya tergeser pada pilihan bukan favorit dan merupakan SMA Negeri cadangan daripada tidak diterima.</li>
<li style="text-align: justify;">Peserta PPDB 2013 yang lolos pada tahap kedua atau lokal bukan berarti dengan NEM apa adanya, tapi tetap masuk kategori memuaskan. Hanya saja tidak beruntung ditahap persaingan awal dengan peserta PPDB lainnya pada tahap umum. Peserta PPDB 2103 yang lolos tahap kedua, rata-rata memilih SMA Negeri favorit lalu gagal besaing dan terhempas terbawa angin<i> </i>dan harus menyimpan rasa was-was, kecewa dan ketakutan selama seminggu. </li>
<li style="text-align: justify;">Setelah menunggu satu minggu, peserta yang gagal tahap awal ternyata harus menerima kenyataan luar biasa mengagetkan dan diluar dugaan karena lebih beruntung. Pastnya peserta PPDB 2013 yang gagal tahap awal melakukan perubahan strategi dalam memilih, tentu ini lebih baik dan matang dibanding pada tahap awal ketika gagal. Dan memang, dengan sedikit perubahan strategi pilihan SMA Negerinya, mereka rata-rata diterima ketika pulang ke rumah. Namun, dibalik kegembiraan mereka membuat para peserta PPDB 2013 yang telah duduk manis lolos ditahap awal (umum) jadi geram, marah, menyesal dan berkata, "<i>mending gua gagal waktu itu! Nem lo kecil, tapi SMA lo bagus</i>!"</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Demikian tulisan ini, diantara kegembiraan dan penyesalan peserta PPDB 2013, saya ucapkan selamat buat adik-adik yang lolos PPDB 2013 keseluruhan, dan tidak perlu kecewa ketika melihat teman lain di tahap kedua PPDB 2013 diterima di SMA Negeri lebih baik. Nikmati dan bersyukur saja, semoga sukses! </div>
</div>
<div style="clear: both;">
</div>
</div>
<div class=" fb_reset" id="fb-root" style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px;">
<div style="height: 0px; position: absolute; top: -10000px; width: 0px;">
<div>
<iframe allowtransparency="true" aria-hidden="true" frameborder="0" id="fb_xdm_frame_http" name="fb_xdm_frame_http" scrolling="no" src="http://static.ak.facebook.com/connect/xd_arbiter.php?version=25#channel=f25d83cb98&origin=http%3A%2F%2Fkitabasmikorupsi.blogspot.com&channel_path=%2F2013%2F07%2Fkegembiraan-dan-penyesalan-peserta-ppdb.html%3Ffb_xd_fragment%23xd_sig%3Df158b96d5c%26" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" tab-index="-1" title="Facebook Cross Domain Communication Frame"></iframe><iframe allowtransparency="true" aria-hidden="true" frameborder="0" id="fb_xdm_frame_https" name="fb_xdm_frame_https" scrolling="no" src="https://s-static.ak.facebook.com/connect/xd_arbiter.php?version=25#channel=f25d83cb98&origin=http%3A%2F%2Fkitabasmikorupsi.blogspot.com&channel_path=%2F2013%2F07%2Fkegembiraan-dan-penyesalan-peserta-ppdb.html%3Ffb_xd_fragment%23xd_sig%3Df158b96d5c%26" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" tab-index="-1" title="Facebook Cross Domain Communication Frame"></iframe></div>
</div>
</div>
<div class="horizontal-social-buttons" style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-57839379591277327802013-07-03T04:22:00.001-07:002013-07-03T04:22:44.509-07:00Tiga Hal yang Membuat Siswa Kurang Berprestasi<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, arial, tahoma; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br />
<div class="desc" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #8d2079; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 30px; padding-right: 30px; padding-top: 30px; vertical-align: baseline;">
<div class="article_summary" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Semangat belajar yang tinggi merupakan fondasi utama.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYQ5-m2kyrqz7I4S1oZcwRTS2j-0Va154AyY-67oFKL0MC1sti4RptkKfDVOfGofgr040PgD6VIOL0qmn7On9IcFrQjfZwf_x3Q4a80pxKUA1RypnubkWlIj8cKytzrh3tE6SzLUt6heJj/s663/174174_sd-petojo-utara-03-numpang-sekolah_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYQ5-m2kyrqz7I4S1oZcwRTS2j-0Va154AyY-67oFKL0MC1sti4RptkKfDVOfGofgr040PgD6VIOL0qmn7On9IcFrQjfZwf_x3Q4a80pxKUA1RypnubkWlIj8cKytzrh3tE6SzLUt6heJj/s320/174174_sd-petojo-utara-03-numpang-sekolah_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #5a5752; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; line-height: 20px;"></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Grahabelajar – Hasil Ujian Nasional (UN) baru saja diumumkan oleh pemerintah. Salah satu hal yang menarik untuk dicermati lebih lanjut adalah adanya fakta jika siswa-siswa yang berprestasi dalam UN (baca memperoleh UN tinggi) tidak selalu berasal dari keluarga mampu. Di berbagai media masa telah diungkap jika tidak sedikit dari siswa-siswa yang memperoleh nilai UN tinggi justru berasal dari ekonomi yang biasa-bisa saja bahkan tergolong miskin. Mengapa ini terjadi?</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://grahabelajar.com/wp-content/uploads/2013/02/Sekolah.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #df4f0b; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;"><img alt="Sekolah" class="alignleft wp-image-20" height="118" src="http://grahabelajar.com/wp-content/uploads/2013/02/Sekolah-300x168.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-size: 13px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" width="210" /></a>Melalui tulisan ini, Grahabelajar mencoba memberikan suatu analisa mengapa banyak sekali siswa-siswa yang berasal dari keluarga miskin yang justru miskin sarana dan prasarana belajar berhasil meraih prestasi yang cermelang dalam bidang akademik. Dari hasil diskusi dengan beberapa siswa yang memperoleh nilai UN tinggi, Grahabelajar menyimpulkan ada 3 hal utama secara garis besar yang membuat siswa-siswa tersebut meraih prestasi cermelang:</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
1. Motivasi belajar yang tinggi</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Motivasi atau semangat belajar yang tinggi merupakan fondasi utama untuk mencapai puncak prestasi. Motivasi belajar yang tinggi akan mengubah jiwa siswa menjadi sosok pejuang yang teguh yang tahan terhadap segala kekurangan. Minimnya media belajar bukanlah alasan yang mendorong mereka untuk bermalas-malasan untuk belajar. Justru minimnya sarana dan prasarana belajar dijadikan cambuk untuk melahirkan motivasi belajar yang tinggi yang pada akhirnya bisa dipergunakan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dari berbagai berita yang tersebar di media masa, kita bisa cermati pula jika mereka-mereka yang berprestasi seringkali tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk melanjutkan studi. Naumn prestasi yang gemilang telah mengantarkan mereka untuk meraih mimpi, seperti adanya bantuan dana belajar berupa beasiswa. Hal ini sebaiknya dijadikan contoh bagi siswa-siswa lain untuk bangkit membangun semangat belajar yang tinggi.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
2. Konsentrasi belajar yang baik</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Motivasi belajar yang tinggi akan menghasilkan konsentrasi belajar yang baik. Mereka-mereka yang berhasil memiliki fokus belajar yang jelas. Mereka tidak tergoda oleh isu-isu bocoran soal dan lembar jawaban. Konsentrasi belajar yang baik mampu membuat siswa berpikir jernih dan mempunyai percaya diri yang baik.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Satu hal lain yang menarik untuk dicermati adalah adanya fakta jika mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu adalah minimnya sarana hiburan modern seperti televisi, alat komunikasi seperti handphone, tablet, dll, dan alat-alat permainan yang semua itu memiliki potensi mengganggu konsentrasi belajar. Contohnya, tidak jarang siswa-siswa lebih asyik bermain ponsel atau menonton televisi daripada menelaah pelajaran sekolah. Hal ini tentu sangat kontras dengan mereka yang minim sarana hiburan sehingga secara penuh bisa berkonsentrasi memikirkan materi UN.<span id="more-412" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
3. Nilai spiritual yang tinggi</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dari diskusi dengan mereka-mereka yang berprestasi akademik baik bisa disimpulkan jika mereka memiliki keyakinan spiritual yang tinggi. Tidak sedikit siswa-siswa yang berprestasi merupakan anak-anak yang rajin beribadah seperti rajin berpuasa. Keyakinan yang tinggi terhadap Tuhan mampu membuat mereka manjadi hamba yang teguh dengan segala cobaan. Mereka memiliki daya juang (ikhtiar) yang tinggi untuk mengubah nasib. Mereka sangat yakin jika Tuhan adalah Maha Pengasih dan Penyayang yang akan mengubah nasib hamba-Nya yang rajin beribadah dan berdoa. Mereka sangat yakin jika Tuhan selalu mendengar doa-doa mereka dan Tuhan akan mengabulkan doa-doa mereka.</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-82447082815815743872013-07-03T04:00:00.001-07:002013-07-03T04:00:30.920-07:00Bagaimana Nasib Pedagang Makanan di Bulan Puasa?<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #cccccc; font-family: 'Cherry Cream Soda'; font-size: 12px; font: normal normal bold 22px/normal 'Cherry Cream Soda'; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.75em; position: relative;">
<br /></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaXEVGQd806gnrvpbPJU2Q75spG5HOqRm9DBJt7Vo-ivSjddWHD2Kb6uHhmvwP6lAKSAtliUm_mH47bU5EhddKF0H8MGsZZahADIzxm3UiOKJhPKlfMzYwDGFs8EnHw5PbyJynL5oAkwUz/s390/Puasa-Puasa-UB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaXEVGQd806gnrvpbPJU2Q75spG5HOqRm9DBJt7Vo-ivSjddWHD2Kb6uHhmvwP6lAKSAtliUm_mH47bU5EhddKF0H8MGsZZahADIzxm3UiOKJhPKlfMzYwDGFs8EnHw5PbyJynL5oAkwUz/s320/Puasa-Puasa-UB.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Cherry Cream Soda'; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Bulan Ramadhan atau bulan puasa akan segera tiba, bulan di mana seluruh umat muslim di dunia akan melakukan ibadah puasa. Di Indonesia, bulan puasa juga membuat para pebisnis kuliner seperti pengusaha restoran, warung-warung makan, dan pedagang-pedagang makanan lainnya terpaksa tutup / tidak berjualan di siang hari. Nah, pernahkah anda memikirkan bagaimana nasib mereka? Bagaimana cara mereka mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di bulan puasa?</span></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><a href="" name="more"></a><br /></span><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Mungkin para pemilik restoran besar tidak akan terlalu dirugikan karena mereka akan tetap memiliki omset penjualan yang lumayan sekalipun omsetnya menurun. Namun, bagaimana dengan para pengusaha kuliner kecil ber-omset rendah seperti penjual gorengan dan penjual-penjual makanan dan minuman pinggir jalan lainnya?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Ada sebagian pengusaha kuliner yang memilih tetap buka di bulan puasa. Kita tidak bisa menyalahkan mereka dan menganggap mereka tidak menghormati bulan puasa, karena mungkin mereka tidak memiliki keahlian lain untuk menghasilkan uang sementara harga bahan-bahan pokok di bulan itu pun cenderung akan naik.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Ormas-ormas anarkis yang mengatasnamakan agama seringkali tidak peduli pada nasib mereka, dengan kejamnya mereka menutup paksa dan bahkan tidak sungkan untuk berlaku kasar pada mereka karena dianggap tidak menghargai bulan puasa.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Tidak seharusnya para pedagang tersebut diperlakukan kasar seperti itu, mereka tidak punya pilihan lain, kecuali tentunya bila ada yang bersedia membiayai hidup mereka selama bulan puasa.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Lagipula pelanggan mereka adalah orang-orang yang sedang tidak berpuasa, seperti; orang non-muslim, wanita yang sedang “berhalangan”, orang yang sedang sakit, anak-anak yang belum kuat berpuasa dan sebagainya. Mereka juga menghormati dengan membuat tempat makan mereka menjadi lebih tertutup di bulan puasa.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Mengenai kemungkinan datangnya pelanggan muslim karena tergoda / tidak kuat puasa, itu adalah tanggung jawab diri mereka masing-masing, kalau kuat dan niat bahkan donat raksasa pun tak akan membuat mereka tergoda untuk memakannya.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Tambahan lagi, seharusnya warga muslim Indonesia merasa malu pada warga muslim yang tinggal di Negara-negara yang sebagian besar warganya tidak sedang berpuasa, mereka tetap bisa menjalankan ibadah puasa meskipun penjual-penjual makanan bisa ditemui di sepanjang jalan di siang hari setiap harinya.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Bagi anda yang berpuasa tetaplah lakukan ibadah puasa anda, anggap saja pedagang-pedagang makanan tersebut sebagai ujian kecil dalam ibadah puasa anda. </span></span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Ingatlah bahwa pedagang makanan hanya mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">Percayalah pada diri anda bahwa sekalipun para pedagang makanan tersebut buka, tapi anda tidak akan tergoda untuk makan di sana. Bukankah puasa adalah didalamnya termasuk menahan godaan? Bukan puasa namanya jika godaannya dihilangkan. Jika anda mampu menahan godaan tersebut barulah itu namanya berpuasa sejati.</span></span></span></div>
<br />
<div>
<br /></div>
<div class="post-header" style="color: #cccccc; font-family: 'Cherry Cream Soda'; font-size: 11px; line-height: 1.6; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3552331073952848442" itemprop="description articleBody" style="color: #cccccc; font-family: 'Cherry Cream Soda'; font-size: 13px; line-height: 1.4; position: relative; width: 530px;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-9553247050852437272013-07-03T03:57:00.001-07:002013-07-03T03:57:36.227-07:00 masalah kependudukan di indonesia dan solusinya<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; font-weight: normal;">masalah akibat padatnya peduduk<a href="file:///D:/tik%20reveren/masalah%20kependudukan%20di%20indonesia%20dan%20solusinya%20%20%20tutorial%20terkini_files/masalah%20kependudukan%20di%20indonesia%20dan%20solusinya%20%20%20tutorial%20terkini.htm"> indonesia </a></span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-9133835729973896821" itemprop="articleBody">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pertumbunah penduduk yang terus meningkat di Indonesia dari pengumpulan data Sensus Penduduk 2010 telah mencapai 90 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan penduduk Indonesia akan mencapai 240 juta. Jumlah tersebut lebih tinggi dari perkiraan semula 235 juta.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Penyebab padatnya penduduk adalah karna pemerintah gagal menjalankan program KB, gagal melakukan program transmirgasi, tidak menggunakan lahan secara optimal, pembangunan tidak merata.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Akibat dampak padatnya penduduk</b> ini banyak mengakibatkan:</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Terdapat pengangguran yang tinggi,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Sering terjadi tawuran,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Kelaparan pendudukan,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4. Kemiskinan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk adalah:</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pertumbunah penduduk yang terus meningkat di Indonesia mengakibatkan menahan lajunya tingkat pendidikan. Pastinya akan banyak anak anak Indonesia, masa depan Indonesia yang harus hilang sia – sia begitu saja..!!! untuk itu pemerintah di harapkan mengatsi permasalahan tingkat pendidikan untuk warga yang kurang mampu, contoh dari sebuah keluarga yang kurang mampu misalnya, mereka mempunyai beberapa orang anak yang seharusnya masih melanjutkan tingkat pendidikan di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, tapi apa daya karena tidak memiliki cukup banyak uang untuk menyekolahkan anak mereka tersebut, akhirnya anak mereka terpakasa putus sekolah.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi.Kalian telah mengetahui,bahwa manusia memiliki berbagai kebutuhan.Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan makanan ,tempat tinggal atau lahan ,air bersih dan udara bersih,serta kebutuhan sosial ekomomi.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kepadatan penduduk ini juga menyebabkan:</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Berkurangnya ketersediaan lahan,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Kerusakan lingkungan,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Kekurangan kebutuhan air bersih,</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4 Kekuranganmakanan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dampak lingkungan yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk disuatu area permukiman. Polusi ditimbulkan dari asap hasil pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya saat ini semakin meningkat tajam. Hal ini terlihat semakin tingginya frekuensi kemacetan yang terjadi dijalan-jalan yang membuat jalan di kota tidak lancar lagi di lalui.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
a. Kelahiran (natalitas)</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
b. Kematian (mortalitas)</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
c. Migrasi (perpindahan)</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Kelahiran (Natalitas) Di Indonesia Adalah Sebagai Berikut:</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
a. Penunjang Kelahiran (<b>Pro Natalitas</b>) antara lain :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Kawin usia muda</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4. Anak merupakan penentu status social</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
b. Penghambat Kelahiran<b> (Anti Natalitas)</b> antara lain :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Semakin banyak wanita karir.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Penggolongan angka kelahiran kasar <b>(CBR)</b> :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Kematian</b> (Mortalitas) Di Indonesia, Adalah Sebagai Berikut :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
a. Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>b. Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Fasilitas kesehatan yang memadai</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Penggolongan angka kelahiran kasar :</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-size: medium;">solusinya</span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-size: x-small;">Untuk mencapai pemerataan dan keseimbangan dalam penyebaran penduduk maka salah satu jalan dalam mengatasi masalah kependudukan ialah dengan mengadakan transmigrasi. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia umumnya orang-orang yang mengikuti program transmigrasi berasal dari Jawa, Madura, dan Bali, mereka biasanya ditempatkan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan Nusantara.<br />Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau besar di Indonesia dan memilki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi. Wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian, dengan lahan yang masih luas dan tanah yang subur terbuka peluang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi para transmigran.<br /><br />Pemerataan penduduk melalui transmigrasi dianggap penting mengingat kekayaan alam yang merupakan <a href="http://akunt.blogspot.com/search?q=modal" target="_blank">modal</a> pokok dalam pembangunan nasional, yang masih terpendam dalam bumi Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pembangunan di bidang transmigrasi sangat erat hubungannya dengan pembangunan daerah, baik di daerah asal maupun daerah penerima. Dari berbagai studi telah didapatkan keterangan tentang keadaan para transmigran umum ketika di daerah asal. Transmigrasi umum di Kalimantan Selatan misalnya, 61% tidak memiliki tanah ketika di daerah asal ( hardjosoenarto dalam Friedrich, 1980:94 ). Transmigrasi adalah perpindahan tempat, suatu gerakan yang mempunyai motivasi, dengan berbagai factor yang melatarbelakanginya, ( Suyitno, 1980:116 ).</span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-size: x-small;">yang lain.</span></div>
<ul>
<li>melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum atau missal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran.</li>
<li>menunda masa perkawinan.</li>
<li>penambahan dan penciptaan lapangan kerja,</li>
<li>meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.</li>
<li>mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.</li>
<li>meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan. </li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-61402071127816153232013-07-03T03:56:00.001-07:002013-07-03T03:56:34.942-07:00Pelayanan Publik di Era Reformasi<span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">erjalanan reformasi sudah memasuki tahun kesepuluh, dan tuntutan mendasar dari reformasi juga salah satunya memperbaikan pelayanan publik yang selama ini sangat bobrok dan banyak diskriminasi didalamnya di masa Orde Baru. Pelayanan Publik diartikan sebagai, pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang </span></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Hakikat pemerintahan adalah pelayanan kepada rakyat dan ia bukan untuk melayani diri sendiri namun memberikan pelayanan kepada ralyat. </span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">Jadi adalah pelayan rakyat. Public services oleh birokrasi adalah salah perwujuda dari fungsi aparatur negara sebagai abdi negara. Setelah era reformasi, tantangan birokrasi sebagai pemberi pelayanan kepada rakyat mengalami suatu perkembangan yang dinamis seiring dengan perubahan didalam masyarakat itu sendiri. Rakyat semakin sadar akan apa yang menjadi haknya serta apa yang menjadi kewajibannya sebagai warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dibalik itu, rakyat semakin berani mengajukan tuntutan-tuntutan, keinginan dan aspirasinya kepada pemerintah. Tuntutan reformasi, birokrasi dituntut untuk mengubah posisi dan perannya (revitalisasi) dalam memberikan pelayanan publik. Dulu, birokrasi suka mengatur dan memerintah arus diubah menjadi suka melayani, dulu yang menggunakan pendekatan kekuasaan harus diubah menjadi suka menolong menuju kearah yang lebih fleksibel kolaboratis dan dialogis serta yang dulu dari cara-cara yang sloganis menuju cara-cara kerja yang lebih realistis pragmatis. Melalui revitalisasi ini, birokrasi publik diharapkan lebih baik dalam memberikan pelayanan publik serta menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugasnya serta kewenangannya. Ada beberapa fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah tanpa memandang tingkatannya yaitu:</span></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">pertama; fungsi pelayan masyarakat (</span><em><span style="font-family: TimesNewRomanPS-ItalicMT; font-size: 11pt;">public service function)</span></em><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">, kedua; fungsi pembangunan </span><em><span style="font-family: TimesNewRomanPS-ItalicMT; font-size: 11pt;">(development function)</span></em><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">, ketiga; fungsi perlindungan </span><em><span style="font-family: TimesNewRomanPS-ItalicMT; font-size: 11pt;">(protection function).</span></em></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Wajah birokrasi publik selama orde baru sebagai pelayan rakyat sangat jauh dari yang diharapkan. Dalam pratika penyelenggaraan pelayanan, rakyat menempati posisi yang tidak menguntungkan. Beragam keluhan dan </span></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan publik menunjukkan desakan terhadap perbaikan atau pembaharuan makna baik dari sisi substansi hubungan negara – masyarakat dan pemerintah – rakyat maupun perbaikan-perbaikan didalam internal birokrasi publik itu sendiri.</span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 6.5pt;">1</span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">Gasperz (1994) dalam Agung Kurniawan mengatakan, pelayanan memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang yaitu outputnya yang tidak berbentuk (intangible output), tidak standar serta tidak dapat disimpan dalam inventori melainkan langsung dapat dikonsumsi pada saat produksi. Jadi dilihat dari hal tersebut, sebagai suatu </span><em><span style="font-family: TimesNewRomanPS-ItalicMT; font-size: 11pt;">intangible output </span></em><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">pelayanan memiliki dimensi yang berbeda </span></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">dengan barang yang bersifat </span><em><span style="font-family: TimesNewRomanPS-ItalicMT; font-size: 11pt;">tangible</span></em><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">. Produk akhir pelayanan tidak memiliki karakteristik fisik sebagaimana yang dimiliki barang. Outputnya tergantung dari proses interaksi antara layanan dengan konsumen.</span></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">Guna mencapai suatu pelayanan publik yang baik memang banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan salah </span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 9pt;">1 Kurniawan, Agung, Transformasi Pelayanan Publik, Pembaruan, Cetakan I Tahun 2005, hal 6-7.</span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"> satunya melakukan pembaharuan birokrasi. Birokrasi harus bisa mengurangi bebannya dalam pengambilan keputusan dengan membaginya kepada lebih banyak orang yang mana memungkinkannya lebih banyak keputusan dibuat kebawah atau kepada pinggiran ketimbang mengkonsentrasikannya pada pusat yang akhirnya menjadi stres dan tertekan sehingga menjadi tidak berfungsi baik dalam memberikan pelayanan publik. Desentralisasi ini akan menciptakan birokrasi yang lebih fleksibel, efektif, inovatif, serta menumbuhkan motivasi kerja daripada yang tersentralisasi. Dengan pendelegasian wewenang keda strata yang lebih bawah dari</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">strategic apex (pemimpin puncak) kepada operation apex (birokrat pelaksana) perlu segera direalisasikan, mengingat operation apex merupakan orang-orang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai pengguna pelayanan publik.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Sebagai contoh, dalam hal pengurusan penerbitan surat kelahiran maupun lainnya yang selama ini dipegang oleh Kabupaten sudah bisa mendelegasikannya kepada pihak Kecamatan guna menciptakan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih fleksibel dan tidak memerlukan waktu yang panjang dan prosedur yang rumit sehingga membuat masyarakat akhirnya menjadi gampang dan mudah mengurusnya.Mendelegasikan tugas yang lebih besar kepada Kecamatan akan banyak memberikan keuntungan yang lebih besar sehingga Bupati sebagai pemimpin politik tidak repot dibuatnya, pendelegasian ini akan banyak memberikan perubahan yang signifikan sesuai tuntutan reformasi yaitu menciptakan pelayanan publik yang lebih baik. Era desentralisasi (otonomi daerah) saat ini merupakan momentum yang baik guna juga melakukan </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">pembaruan struktur birokrasi publik didaerah yang lebih desentralistis dan tidak dilingkupi banyaknya aturan organisasi dan terlalu prosedural sehingga pengguna kekuasaan menjadi lebih leluasa dalam menggunakan diskresi yang adaptif dengan perubahan lingkungan termasuk tuntutan perbaikan pelayanan publik. Jadi struktur organisasi yang berbelit-belit dan terlalu menakutkan masyarakat harus iubah kepada yang lebih sederhana dan lebih bermasyarakat sehingga pelayanan publik di era reformasi dapat dicapai dengan baik dan memuaskan masyarakat. Mindset dalam merancang struktur birokrasi pemerintah Indonesia selama ini juga telah salah. Hierarki </span></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">mulai dari pusat sampai kepelosok negeri Indonesia dirancang guna memudahkan Jakarta untuk mengendalikan sistem pemerintahan agar warga tidak melakukan kegiatan yang berlawanan dengan kepentingan pemerintah. Mungkin ini merupakan model birokrasi peninggalan kolonial dimana cenderung menganggap warga negara sebagai ancaman.</span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 6.5pt;">2</span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"> Perubahan prosedur layanan terhadap masyarakat yang selama orde baru cenderung berbelit-belit sehingga menghambat akses masyarakat terhadap pelayanan publik yang secara wajar dan adil juga tidak akan tercapai tanpa perubahan misi dan budaya birokrasi. Misi birokrasi yang selama ini adalah untuk mengendalikan </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">perilaku sehingga sulit mengembangkan pelayanan publik harus diubah melalui mempermudah akses akses warga dalam menggunakan pelayanan publik. Selama ini banyak warga tidak dapat mengikuti secara wajar prosedur pelayanan publik Indonesia.</span></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">Apabila dilihat dari sisi pelayanan, diberlakukannya Undang Undang No. 22 Tentang Pemerintahan </span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 9pt;">2 Agus Dwiyanto (editor), Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik, Gadjah Mada University Press, 2005, hal 30.</span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"></span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Daerah sejak 1 Januari 2001, yang telah memberikan perluasan kewenangan pada tingkat pemerintah daerah, </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">dipandang sebagai salah satu upaya untuk memotong hambatan birokratis yang acapkali mengakibatkan </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">pemberian pelayanan memakan waktu yang lama dan berbiaya tinggi. Dengan adanya desentralisasi, pemerintah </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">daerah mau tidak mau harus mampu melaksanakan berbagai kewenangan yang selama ini dilaksanakan oleh </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">pemerintah pusat, seiring dengan pelayanan yang harus disediakan.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Konseksuensinya, pemerintah daerah dituntut untuk lebih mampu memberikan pelayanan yang lebih</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">berkualitas, dalam arti lebih berorientasi kepada aspirasi masyarakat, lebih efisien, efektif dan bertanggung jawab </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">(accountable). Dengan kata lain pelaksanaan otonomi daerah adalah juga upaya untuk meningkatkan</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">kualitas pelayanan. Dalam konteks era desentralisasi ini, pelayanan publik seharusnya menjadi lebih responsif</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">terhadap kepentingan publik. Paradigma pelayanan publik berkembang dari pelayanan yang sifatnya sentralistik </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">ke pelayanan yang lebih memberikan fokus pada pengelolaan yang berorientasi kepuasan pelanggan (customerdriven </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">government) dengan ciri-ciri: (a) lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan melalui berbagai </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">kebijakan yang memfasilitasi berkembangnya kondisi kondusif bagi kegiatan pelayanan kepada masyarakat, (b) </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">lebih memfokuskan diri pada pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki yang </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">tinggi terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan yang telah dibangun bersama, (c) menerapkan sistem kompetisi </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">dalam hal penyediaan pelayanan publik tertentu sehingga masyarakat memperoleh pelayanan yang berkualitas, </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">(d) terfokus pada pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang berorientasi pada hasil (outcomes) sesuai </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">dengan masukan yang digunakan, (e) lebih mengutamakan apa yang diinginkan oleh masyarakat, (f) pada hal </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">tertentu pemerintah juga berperan untuk memperoleh pendapat dari masyarakat dari pelayanan yang </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">dilaksanakan, (g) lebih mengutamakan antisipasi terhada permasalahan pelayanan, (h) lebih mengutamakan </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">desetralisasi dalam pelaksanaan pelayanan, dan (i) menerapkan sistem pasar dalam memberikan pelayanan.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Namun dilain pihak, pelayanan publik juga memiliki beberapa sifat antara lain: (1) memiliki dasar hukum yang</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">jelas dalam penyelenggaraannya, (2)memiliki wide stakeholders, (3) memiliki tujuan sosial, (4) dituntut untuk</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">akuntabel kepada publik, (5) memiliki complex and debated performance indicators, serta (6) seringkali menjadi </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">sasaran isu politik.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Permasalahan utama pelayanan publik pada dasarnya adalah berkaitan dengan peningkatan kualitas</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">pelayanan itu sendiri. Pelayanan yang berkualitas sangat tergantung pada berbagai aspek, yaitu bagaimana pola </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">penyelenggaraannya (tata laksana), dukungan sumber daya manusia, dan kelembagaan. Dilihat dari sisi pola </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">penyelenggaraannya, pelayanan publik masih memiliki berbagai kelemahan antara lain:</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">a. Kurang responsif. Kondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur pelayanan, mulai pada</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">tingkatan petugas pelayanan (front line) sampai dengan tingkatan penanggungjawab instansi. Respon</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat seringkali lambat atau bahkan diabaikan</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">sama sekali.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">b. Kurang informatif. Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat,</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">c. Kurang accessible. Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan masyarakat,</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan tersebut.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">d. Kurang koordinasi. Berbagai unit pelayanan yang terkait satu dengan lainnya sangat kurang</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">berkoordinasi. Akibatnya, sering terjadi tumpang tindih ataupun pertentangan kebijakan antara satu instansi</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">pelayanan dengan instansi pelayanan lain yang terkait.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">e. Birokratis. Pelayanan (khususnya pelayanan perijinan) pada umumnya dilakukan dengan melalui proses</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">yang terdiri dari berbagai level, sehingga menyebabkan penyelesaian pelayanan yang terlalu lama.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Dalam kaitan dengan penyelesaian masalah pelayanan, kemungkinan staf pelayanan (front line staff)</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">untuk dapat menyelesaikan masalah sangat kecil, dan dilain pihak kemungkinan masyarakat untuk bertemu</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">dengan penanggungjawab pelayanan, dalam rangka menyelesaikan masalah yang terjadi ketika pelayanan</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">diberikan, juga sangat sulit. Akibatnya, berbagai masalah pelayanan memerlukan waktu yang lama untuk</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">diselesaikan.</span></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">f. Kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat. </span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;">Pada umumnya aparat pelayanan kurang</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">memiliki kemauan untuk mendengar keluhan/saran/ aspirasi dari masyarakat. Akibatnya, pelayanan</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">dilaksanakan dengan apa adanya, tanpa ada perbaikan dari waktu ke waktu.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">g. Inefisien. Berbagai persyaratan yang diperlukan (khususnya dalam pelayanan perijinan) seringkali tidak</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">relevan dengan pelayanan yang diberikan.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Dilihat dari sisi sumber daya manusianya, kelemahan utamanya adalah berkaitan dengan profesionalisme,</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">kompetensi, empathy dan etika. Berbagai pandangan juga setuju bahwa salah satu dari unsur yang perlu</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">dipertimbangkan adalah masalah sistem kompensasi yang tepat.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Dilihat dari sisi kelembagaan, kelemahan utama terletak pada disain organisasi yang tidak dirancang</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">khusus dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat, penuh dengan hirarki yang membuat pelayanan </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">menjadi berbelit-belit (birokratis), dan tidak terkoordinasi. Kecenderungan untuk melaksanakan dua fungsi </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">sekaligus, fungsi pengaturan dan fungsi penyelenggaraan, masih sangat kental dilakukan oleh pemerintah, yang </span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">juga menyebabkan pelayanan publik menjadi tidak efisien.</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Kiranya melalui beberapa hal diatas perubahan pelayanan publik yang baik dalam era reformasi dapat</span></span><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">tercapai.</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-3760842688077965862013-07-03T03:54:00.001-07:002013-07-03T03:54:56.661-07:00Larangan fotokopi e-ktp, hanya untuk Instansi <br />
<br />
<h1 class="entry-title">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; font-weight: normal;">Detik.com</span></h1>
<div class="entry entry-content">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah menegaskan tidak ada larangan fotocopy e-KTP bagi warga. Surat edaran Mendagri Nomor 471.13/1826/SJ tanggal 11 April 2013 yang sempat membuat polemik itu fokus hanya kepada instansi yang diwajibkan menyediakan card reader atau alat pembaca e-KTP.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Di dalam surat tersebut, Kemendagri menjelaskan kelebihan dari e-KTP adalah chip yang bakal memuat biodata, pas photo, tanda tangan serta sidik jari penduduk. “Sehingga e-KTP dimaksud tidak dimungkinkan lagi dipalsukan/digandakan,” tulis surat tersebut, Selasa (14/5/213).</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Berikut adalah isi surat edaran tersebut;</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Kelebihan yang mendasar dari e-KTP adalah bahwa di dalam e-KTP tersebut dilengkapi dengan chip yang memuat biodata, pas photo, tanda tangan serta sidik jari penduduk, sehingga e-KTP dimaksud tidak dimungkinkan lagi dipalsukan/digandakan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Chip yang tersimpan di dalam e-KTP hanya bisa dibaca dengan card reader.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Instansi pemerintah, pemerintah daerah, lembaga perbankan dan swasta wajib menyiapkan kelengkapan teknis yang diperlukan berkaitan dengan penerapan e-KTP termasuk card reader sebagaimana diamanatkan Pasal 10C ayat (1) dan (2) Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2011.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Melalui surat edaran ini, Kemendagri juga berharap semua pihak mau memfasilitasi unit kerja yang berhubungan dengan masyarakat, segera menyediakan card reader. Sejumlah aturan juga sudah disebutkan Kemendagri.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
a. Penyediaan anggaran dan proses pengadaannya (card reader) merupakan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing kementerian/lembaga/badan usaha atau nama lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
b. Semua unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat sudah memiliki card reader paling lambat akhir tahun 2013 dengan alasan KTP non elektronik terhitung sejak 1 Januari 2014 tidak berlaku lagi.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
c. Agar card reader tersebut dapat digunakan untuk membaca chip e-KTP secara efektif, maka dalam persiapan pengadaannya, khususnya yang berkaitan dengan aspek teknis dikoordinasikan dengan tim teknis pemanfaatan e-KTP, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kemendagri.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Supaya tidak terjadi kesalahan fatal dalam penggunaan e-KTP, maka diminta kepada semua Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian, Kepala Lembaga lainnya, Kepala Kepolisian RI, Gubernur BI/Para Pimpinan Bank, Para Gubernur, Para Bupati/Walikota, agar semua jajarannya khususnya unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, bahwa e-KTP tidak diperkenankan di fotocopy, distapler dan perlakuan lainnya yang merusak fisik e-KTP, sebagai penggantinya dicatat ‘Nomor Induk Kependudukan (NIK)’ dan ‘Nama Lengkap’.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Apabila masih terdapat unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, masih memfoto copy, menstapler dan perlakuan lainnya yang merusak fisik e-KTP, akan diberikan sanksi seusia dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena sangat merugikan masyarakat, khususnya pemiliki e-KTP.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-91269785726658410022013-07-03T03:53:00.001-07:002013-07-03T03:53:44.938-07:00Jumlah Penduduk Indonesia Mengalami Sedikit Kenaikan Di Tahun 2013<br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi39kpwwC0fg8K5HnFhDkRoYsy9FXy_opcSNwdkHgozTk6J3UUYvq4ZnJ-sbV6dLqVa_D3MT1k8fhjyy0rjedk2v7q9t8oKiSyvkVulnqM4rlFltHOz5YGg8mRlXmjFVb8gfB2kQBb6KJU/s1600/61BKKBN.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi39kpwwC0fg8K5HnFhDkRoYsy9FXy_opcSNwdkHgozTk6J3UUYvq4ZnJ-sbV6dLqVa_D3MT1k8fhjyy0rjedk2v7q9t8oKiSyvkVulnqM4rlFltHOz5YGg8mRlXmjFVb8gfB2kQBb6KJU/s1600/61BKKBN.JPG" style="cursor: move;" /></a>Merdekaonline.com - Jakarta - Faktor dinamika sudah masuk menjadi sebuah isu namun sudah menjadi faktor yang terjadi karena penduduk itu harus direkayasa.Misalnya, penduduk Indonesia berjumlah 200 juta jiwa bisa direkayasa menjadi 185 juta jiwa.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hal ini dikatakan oleh Pelaksana Tugas Kepala BKKBN,Sudibyo Alimusa dalam Diskusi dua mingguan Pimpinan BKKBN dengan Jurnalis dan sosialisasi lomba karya tulis bagi jurnalis,penulis media cetak,online dan radio di kantor BKKBN,Jakarta,Senin (25/2).</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
"Semua itu bisa dirubah manakala dinamika bisa di rekayasa," ujar Sudibyo.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Lebih lanjut,Dia menjelaskan,kalau kuantitas jangan hanya dilihat dari jumlah penduduk saja,karena kalau dilihat hanya dalam jumlah saja tapi strukturnya tidak tahu."Jadi struktur itu sangat penting untuk diprioritaskan," ungkapnya.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tahun 2013 ini,kata Sudibyo,penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah 250 juta jiwa."Jadi jumlah penduduk Indonesia hanya mengalami kenaikan sedikit saja," tuturnya.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kemudian untuk struktur penduduk Indonesia,tambah Sudibyo,telah mengalami yang namanya Triple Burden diantaranya,Lansia sekitar 7,59 persen,Angkatan Kerja 63,54 persen dan Usia sekolah serta Balita 28,87 persen."Struktur penduduk Indonesia itu seperti sebuah candi Borobudur.Namun kita menginginkan struktur penduduk Indonesia seperti candi Prambanan," ungkapnya.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dalam acara Diskusi dua mingguan ini,BKKBN mengangkat tema "Hasil Sementara SDKI 2012 dan Implikasinya Terhadap Program Kependudukan dan KB" yang dihadiri oleh Plt.Kepala BKKBN,Sudibyo Alimusa serta Arswendo Atmowiloto dan M.Sobary yang sekaligus mensosialisasikan lomba karya tulis bagi jurnalis dari berbagai media baik media cetak,online dan radio.(SR)</div>
<div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Menurutnya,dinamika kependudukan itu komponennya ada tiga bagian yakni,Fertilitas,Mortalitas dan Mobilitas."Dinamika ini salah satu bagian dari situasi kependudukan Indonesia dan selain itu ada kuantitas dan kualitas," jelasnya.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-40591786156589735492013-07-03T03:51:00.001-07:002013-07-03T03:51:19.347-07:00Lampu Merah 29 JUNI 2013<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr2lsP1Ns1Uo1yY3Zo7NZRjzaupLy2OnkJNNQ_fceIbHJjrl4dZ3F3Ko9kULPfBMIg7xKuqxls5GLXIQ0qzpNlB5ZErvmwL5fC_XPzJR-66jG2W4i6KU3wpz8PR6Iwjz6DAc6X5TOEQ5BW/s300/lampu-merah-kuningan-jaksel-2013.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr2lsP1Ns1Uo1yY3Zo7NZRjzaupLy2OnkJNNQ_fceIbHJjrl4dZ3F3Ko9kULPfBMIg7xKuqxls5GLXIQ0qzpNlB5ZErvmwL5fC_XPzJR-66jG2W4i6KU3wpz8PR6Iwjz6DAc6X5TOEQ5BW/s300/lampu-merah-kuningan-jaksel-2013.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<br />
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
JALAN raya penuh dinamika. Potret kehidupan masyarakat tercermin di jalan raya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Bisa jadi, jalan raya adalah limpahan dari sistem sosial, ekonomi, budaya, hukum, hingga tatanan politik kita. Semua membaur. Keberagaman itu semua bisa menjadi anugerah atau kebalikannya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Merujuk pada 300-an kecelakaan lalu lintas jalan yang tiap hari terjadi di Indonesia, sepatutnya ada introspeksi. Apalagi, fakta memperlihatkan, rerata 80-an jiwa tewas setiap hari lantaran kecelakaan di jalan. Tak berlebihan bila kondisi tersebut sudah dalam lingkaran darurat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Fakta lain dari kasus kecelakaan tahun 2012 tersebut adalah masih tingginya faktor manusia sebagai pemicu kecelakaan. Dua aspek utama di faktor manusia adalah kelengahan dan tidak tertib.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Aspek tidak tertib bisa dimaknai dengan tingkah laku melabrak aturan yang ada. Misal, menerobos lampu merah. Pertanyaannya, kenapa harus menerobos lampu merah?</div>
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Lampu pengatur lalu lintas jalan yang kita kenal terdiri atas tiga warna, merah, kuning, dan hijau. Ketiganya punya peran masing-masing. Banyak dari kita faham hal itu. Merah bermakna untuk berhenti, kuning berarti hati-hati, dan hijau mengizinkan untuk melaju.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Ternyata, tahu saja tak cukup. Butuh kepedulian untuk mengimplementasikannya. Bila mengedepankan esensi keadaban kita, perilaku untuk saling berbagi ruas jalan menjadi mudah diwujudkan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Bisa jadi juga, ketergesaan yang berisiko memicu kecelakaan bisa lebih direduksi. Tergesa-gesa dengan menerobos lamppu merah tak semata merampas hak pengguna jalan yang lain. Kondisi itu bisa memperlebar celah terjadinya kecelakaan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1em; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Tampaknya, mempertebal rasa sabar perlu terus dipraktikan. Bukan hanya untuk hari ini, tapi juga masa depan anak cucu kita.<strong> (edo rusyanto)</strong></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-80304761288700402562013-07-03T03:46:00.002-07:002013-07-03T03:46:25.529-07:00Kisah Hidup Itoh dan Emaknya RABU, 19 JUNI 2013<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbmSAwh76gV2ZeWmrlxckG_xyqMhFN8aZsVVPN_9CjOQfzULQah6j7lL4mBxGfI-Vj6eM4a-cgp0edlAPABqki-jkV240V8kTGoXjvz7-ZmeRsSkz8XKw0iRQJgPgPqEwQCAocywWE4NaY/s720/1005066_329851167145601_1874036533_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbmSAwh76gV2ZeWmrlxckG_xyqMhFN8aZsVVPN_9CjOQfzULQah6j7lL4mBxGfI-Vj6eM4a-cgp0edlAPABqki-jkV240V8kTGoXjvz7-ZmeRsSkz8XKw0iRQJgPgPqEwQCAocywWE4NaY/s320/1005066_329851167145601_1874036533_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Seorang gadis kecil berkerudung putih muncul dari balik pintu segera setelah kami mengetuk dan memanggil namanya, <strong>“itoh”</strong>. Itoh adalah panggilan untuk siti masitoh, gadis 12 tahun yang kini hanya tinggal bersama neneknya di sebuah rumah kecil berbilik bambu. Nenek rentanya kini tak lagi dalam kondisi yang sehat, ia menderita asma yang parah di tambah dengan penyakit-penyakit orang tua lain yang menghinggapi dirinya. Itoh sigap sekali menyiapkan air panas dalam gelas-gelas kaca dan menghidangkan nya untuk kami, padahal kami melarang nya berulang kali.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<a name='more'></a>Itoh yang baru lulus Sekolah Dasar ini adalah seorang anak yang tangguh. selain sekolah, untuk menghidupi sang nenek dan dirinya itoh bekerja ke pegunungan di sekitar puncak darajat garut. Ia mengais sayuran sisa-sisa panen seperti keciwis dan kentang lalu menjualnya dengan harga murah ke pengepul disitu. untuk mencapai lokasi memulung sisa panen itoh harus menempuh perjalanan sekitar satu jam dengan berjalan kaki. selain kegunung itoh juga kadang di minta bantuan oleh warga untuk memanen buah dengan memanjat pohon atau mencuci pakaian tetangga sebelum berangkat ke sekolah.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu2abW13JZ2uT1c_e7eqfWEUFpxLRpi_zIo2kXrYm4cB9GiZLw_NOa1tQustbOYkKTuFgsVBAi56oz7ViUcAhZWCM1X5N5hIBgdASODwnbo9aWTVXJs6HSu4Z7iIH9wu8ZENNfAs6m0nSm/s720/983574_329851653812219_1703362975_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu2abW13JZ2uT1c_e7eqfWEUFpxLRpi_zIo2kXrYm4cB9GiZLw_NOa1tQustbOYkKTuFgsVBAi56oz7ViUcAhZWCM1X5N5hIBgdASODwnbo9aWTVXJs6HSu4Z7iIH9wu8ZENNfAs6m0nSm/s320/983574_329851653812219_1703362975_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Selama hidup itoh belum pernah melihat ayahnya, sang ayah telah pergi tanpa kabar sejak itoh di dalam kandungan. Setelah lahir itoh di asuh oleh neneknya, sedang sang ibu tinggal bersama suami dan keluarga yang baru.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Itoh pernah di tayangkan di program orang pinggiran transTV pada juni 2012 lalu, Alhamdulillah ada bantuan cukup besar yang itoh dan neneknya terima dari situ, sebagian di gunakan untuk memperbaiki gubuk reot mereka, sebagian lagi di gunakan untuk sekolah, beternak bebek, membayar hutang ke warung dan biaya pengobatan nenek di Rumah sakit Garut.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Sang ibu datang ketika bantuan datang, tapi lalu beranjak pergi lagi 4 bulan kemudian setelah dana bantuan habis. hari itu itoh menangis, dengan wajah sumringah itoh berkunjung ke rumah sang ibu, tapi naas rumah ibu sudah kosong. tetangga menceritakan bahwa ibu itoh sudah pindah entah kemana, ia tak meninggalkan alamat atau pesan untuk itoh sama sekali. Sejak kejadian pergi 8 bulan lalu itu ibu itoh tidak lagi memberikan kabar hingga sekarang. dan itoh kembali melanjutkan hidup bersama nenek tercinta di rumah bilik yang tanahnya masih numpang ke orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Sang nenek juga tak tinggal diam, saat badan nya sehat dia juga bekerja menjadi buruh memotong rumput, memelihara ternak dan memasak di rumah. Tapi saat sakit seperti sekarang itohlah yang mengambil alih semuanya. Di depan rumah nampak ada kayu-kayu besar yang tengah di pecah dengan golok, kayu2 itu di pecah agar lebih mudah di gunakan sebagai suluh untuk masak. Saya Iseng bertanya <em>“siapa yang mencari dan memecah kayu nya toh?”</em> spontan itoh pun menjawab <em>“itoh atuh ka, emang mau siapa lagi?”</em>saya terdiam, merinding mendengar jawaban nya. kehidupan berat yang di hadapi Itoh telah membentuk Itoh menjadi anak yang kuat, tangguh dan dewasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUAI5RiQHCJ2ySi_hxO4nK914GndcHRx8L-KfM2nLSXaAmG4iThbROje01EQITQ9Kg9x1sOcQH5rs8mnc5jcyKBboib2RgCqYK-oiV7EkBcGP2cLDkQjV4Jl7w_bOHxrcVYNswXficaBS1/s720/1000062_329852610478790_1629658430_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUAI5RiQHCJ2ySi_hxO4nK914GndcHRx8L-KfM2nLSXaAmG4iThbROje01EQITQ9Kg9x1sOcQH5rs8mnc5jcyKBboib2RgCqYK-oiV7EkBcGP2cLDkQjV4Jl7w_bOHxrcVYNswXficaBS1/s320/1000062_329852610478790_1629658430_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<em>“itoh siap berangkat ke bandung untuk sekolah dan masuk pondok prestatif indonesia?”</em> tanyaku sambil menatap itoh dalam-dalam. Itoh menunduk, agak lama lalu dia menjawab. <em>“itoh siap, tapi bagaimana nasib emak disini? Keluarga emak yang lain sudah tidak peduli, kalau emak sakit juga ga pernah ada yang datang untuk menjenguk, kata emak mungkin takut kalau nanti ‘katempuhan’ biaya berobat”.</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Tatapanku beralih ke nenek 70 tahun yang nampak sesak dengan asmanya, matanya basah. <em>“Mak ikut juga ke bandung ya? tetep tinggal dengan itoh disana”</em> pintaku lirih.. si nenek tersenyum dengan mata yang masih basah, <em>“ Emak mah bagaimana baiknya saja, kalau harus ikut dengan itoh ke Bandung ya hayu, Emak siap. Tapi kalo sekiranya jadi penghalang untuk kemajuan itoh maka Emak mah di tinggal disini sendirian juga ga apa-apa, jangan khawatir, insya Allah bisa.”</em> Begitu kira-kira terjemahan bebas dari apa yang di sampaikan nenek.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Tak bisa menahan tangis, air mata saya mengalir tak terbendung, saya usap bahu si nenek lalu bilang perlahan <em>“Emak ikut ke bandung, Demi Allah saya ga akan membiarkan Emak sendiran di sini”..</em></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-84788258663580261922013-07-03T03:41:00.001-07:002013-07-03T03:41:03.879-07:00Delit, Bocah yang ditinggalkan ayah kandungnya<br />
<h2 class="date-header" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; font: normal normal normal 16px/normal Oswald, sans-serif; letter-spacing: 0.01em; line-height: 1.4em; margin-bottom: 30px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 2px; text-transform: uppercase;">
MINGGU, 23 JUNI 2013</h2>
<div class="post-body entry-content" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
kisah perjalanan hidup delit dan ibunya penuh dengan lika liku, saat usia delit 2 tahun sang ayah tiba-tiba pergi setelah menceraikan bu dede, ibu delit. Bu dede adalah seorang wanita yang tegar, perceraian tak lantas membuat bu dede jatuh terpuruk dan menghentikan hidup, ia lalu berangkat ke kota dan bekerja sebagai pembantu disana. Dari hasil bekerjanya, bu dede berhasil membangun sebuah rumah bilik sederhana yang lalu di tinggalinya bersama delit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat delit berusia 7 tahun ayah delit kembali menemui bu Dede, dengan berbagai bujuk rayu akhirnya Bu Dede mau kembali membina rumah tangga bersama ayah delit hingga mengandung dewi, adik delit.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat usia kandungan 2 bulan ayah delit pamit untuk bekerja di bandung, kota asalnya. katanya dia mau mengumpulkan uang untuk persiapan kelahiran anak kedua mereka, sebuah niat baik yang lantas di dukung sepenuhnya oleh Bu Dede. Berangkatlah ayah Delit ke bandung untuk bekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebulan, dua bulan, tiga bulan hingga akhirnya 4 bulan berlalu. ayah delit telah pergi dan tak pernah sekalipun memberikan kabar, sementara kehidupan delit dan bu dede sudah serba kesusahan, mereka butuh uang untuk kebutuhan makan sehari-hari. Bu Dede mengirim surat ke alamat keluarga sang suami di bandung, bertanya kabar dan menceritakan bahwa dia sudah tak lagi menyimpan uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizXRkI0i8eiegDL8pjKUbmF-4a-GLTqR7expAGb_nDDtsmxj7iRWWPVoxgsC5y_VY04QEN3iZzQWgelS7Hn6ADoNrrjhffF7uSwGh6LN3a5UHxA7yF-EGxGzn6B5UaysvW-EahiMRQAnj5/s720/994141_330523890411662_830860704_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizXRkI0i8eiegDL8pjKUbmF-4a-GLTqR7expAGb_nDDtsmxj7iRWWPVoxgsC5y_VY04QEN3iZzQWgelS7Hn6ADoNrrjhffF7uSwGh6LN3a5UHxA7yF-EGxGzn6B5UaysvW-EahiMRQAnj5/s320/994141_330523890411662_830860704_n.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Surat balasan tak kunjung datang, suami yang di nantipun tak kunjung pulang membawa uang untuk resiko sehari-hari, sementara usia kandungan pun semakin besar. Sampai pada suatu hari sampailah ke hadapan bu dede surat cerai dari suaminya, hanya suratnya saja. Di akui bu dede itulah saat terberat dalam hidupnya, hatinya hancur, dia merasakan sedih yang luar biasa saat penantian dan harapan nya selama 4 bulan itu di bayar dengan kekecewaan, dengan surat cerai. (Bu dede pun menangis saat kisah nya yang mengalir sampai ke bagian ini).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kondisi hati yang hacur Bu Dede kembali ke kota untuk bekerja di rumah makan, tapi hanya 2 bulan, rumah makan lalu tak mengizinkan ia bekerja dengan perut yang besar. Bu Dede pun pulang ke rumah hingga melahirkan Dewi. Naas, setelah melahirkan dewi matanya tidak lagi bisa melihat jelas hingga sekarang. Karena tak ada lagi yang mau mnerima ia bekerja dengan mata seperti itu akhirnya Bu Dede bekerja sebagai pemulung rongsokan. Ia menyusuri kampung sambil sedikit meraba-raba mencari rongsokan yang bisa ia jual, saat udara panas dia sering terduduk, kepalanya tiba-tiba terasa sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Delit tak tinggal diam, setiap hari sepulang sekolah delit pergi untuk memulung rongsokan, lalu di gabungkan dengan hasil rongsokan ibu . mereka mendapatkan 20 ribu dalam seminggu dari hasil menjual rongsokan. Merasa tak cukup, setiap 2 kali dalam seminggu Delitpun pergi ke pasar untuk memulung sisa-sisa minyak kelapa dalam kompan. Tetes demi tetes dia kumpulkan dari banyak kompan sampai akhirnya terkumpullah sekitar 1 hingga dua kg di setiap aksi memulungnya. delit mendapatkan 5.000 rupiah dari setiap 1 kg minyak yang terkumpul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat di tanya tentang keinginan nya untuk melanjutkan sekolah ke bangku SMA, Delit antusias menyambut, ibunya pun mendukung. Tapi ketika di tawari untuk masuk pondok prestatif Indonesia dan delit bersekolah di bandung semuanya terdiam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak lama bu dede langsung unjuk suara “yaudah atuh lit, delit pergi saja ke bandung buat masa depan delit. jangan khawatir mamah mah ga apa-apa, yang penting cita-cita delit tercapai, udah sana berangkat”. Tegas dan lantang sekali Bu Dede mengucapkan hal ini. Dari balik kacamata tebalnya terlihat tetes-tetes air mata keluar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh6dvo7Pp1eMajXtPJQlMcXQ1WbiVWDxvJjrJv7mnheLgyLjixqMbMWwyfVNMLfcE4__zHqoa4KHe_FSc0pfZ8h_EOGN9r3uqYCncl5qAOSfMqhXXvepN1oQvaVolH0lA0NMz4SQbROddp/s720/1001644_330523513745033_765954626_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh6dvo7Pp1eMajXtPJQlMcXQ1WbiVWDxvJjrJv7mnheLgyLjixqMbMWwyfVNMLfcE4__zHqoa4KHe_FSc0pfZ8h_EOGN9r3uqYCncl5qAOSfMqhXXvepN1oQvaVolH0lA0NMz4SQbROddp/s320/1001644_330523513745033_765954626_n.jpg" width="251" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<br />
<div>
<div style="text-align: justify;">
“delit mah lebih baik ga sekolah daripada harus ninggalin mamah”. Ujar delit sigap dengan nada sedih, matanya nampak kosong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ibu ikut saja ke Bandung bareng Delit gimana?" tanyaku.."</div>
<div style="text-align: justify;">
trus Ibu makan darimana? Naudzubillah kalau ibu harus makan tanpa bekerja, Ibu ga mau meminta-minta" ucap Bu Dede lagi sambil menangis."</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu bisa bekerja di pondok, menyiapkan makanan untuk anak-anak atau membersihkan rumah agar tetap bersih dan sehat" </div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-50024015134478270502013-07-03T03:37:00.002-07:002013-07-03T03:37:44.500-07:00Belajar Hidup dari Apep Si Petani Kecil<br />
<h2 class="date-header" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; font: normal normal normal 16px/normal Oswald, sans-serif; letter-spacing: 0.01em; line-height: 1.4em; margin-bottom: 30px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 2px; text-transform: uppercase;">
RABU, 19 JUNI 2013</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNO93YC_f3vHcqm0XscBtGAcji1raUDplKbRcq4n8laSnNIg9HFgYucARsF6982w7xDuyTkqzju6I2KW4aEqzW6dPTFnQ0py70Rm02oA5wY2jCdHy3oe3KXneRha-mup0tf3xHVFLw9BXD/s720/1002095_329371530526898_2037730635_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNO93YC_f3vHcqm0XscBtGAcji1raUDplKbRcq4n8laSnNIg9HFgYucARsF6982w7xDuyTkqzju6I2KW4aEqzW6dPTFnQ0py70Rm02oA5wY2jCdHy3oe3KXneRha-mup0tf3xHVFLw9BXD/s320/1002095_329371530526898_2037730635_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Pertama kali mendengar kisah tentang apep saya langsung jatuh cinta pada karakter anak tangguh yang satu ini, dan ternyata malam itu sosok apep yang di kisahkan ada di depan mata, ukuran badan nya sama atau bahkan lebih kecil dari anak kelas 2 SD d sampingnya. Tapi tak diragukan di balik badan kecilnya itu tersimpan jiwa besar yang langka di miliki anak-anak seusianya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Bocah 13 tahun ini memutuskan untuk berhenti sekolah sejak kelulusan SD nya setahun yang lalu, ia lalu membantu ibu mencari nafkah dengan menjadi buruh tani di ladang-ladang milik juragan di kampung itu, penghasilan nya hanya 10.000 saja padahal apep harus ke gunung untuk melakukan pekerjaan nya itu dari pagi hingga siang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7kuqIQTAJBARo2Q9mkOiaG14P3k2YQTpcglVtGoPFVdHP4RxXZyCKo26s8ZK1A06Ec4_bp4ZNg4Q0QnqiWNm4rEfb4vA2BnWi_PijQox7iV87bdTUGrcpjp2DJ7B0R6uAGV2SCFVnkXqR/s720/8692_329367027194015_2013704540_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7kuqIQTAJBARo2Q9mkOiaG14P3k2YQTpcglVtGoPFVdHP4RxXZyCKo26s8ZK1A06Ec4_bp4ZNg4Q0QnqiWNm4rEfb4vA2BnWi_PijQox7iV87bdTUGrcpjp2DJ7B0R6uAGV2SCFVnkXqR/s320/8692_329367027194015_2013704540_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
sang ayah telah meninggalkan apep dan ibunya begitu saja 3 hari sebelum apep di lahirkan, ia tidak memberikan kabar apapun lagi hingga saat ini. ibu apep lalu menikah dengan pria lain dan di karuniai 2 anak yaitu dian dan nyai. ayah kedua apep inipun baru saja meninggal beberapa bulan lalu karena sakit, Kini apep bersama ibu berjuang keras bagi kelangsungan hidup mereka, dian dan nyai.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Jam 6 pagi itu saya ke rumah apep, rencananya mau ikut ke tempat kerja apep di gunung sana. Apep sempat beberapa kali mengingatkan saya bahwa perjalanan cukup jauh dan jalan juga licin karena sedang musim hujan, tapi saya keukeuh dan akhirnya berangkatlah saya dengan sandal keren berjalan di belakang apep yang melangkah gagah dengan sepatu boot nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Perjalanan di hentikan sejenak, karena 2 sendal yang saya kenakan putus seketika. jadilah saya serodotan di jalanan licin tanpa sendal dengan perjalanan yang cukup jauh.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<em>“ itu suara si nyai ka, nyaiiiii !”</em>, teriak apep dengan wajah sumringah, terlihat sekali apep sangat senang ketika hendak menjumpai si nyai adik kecilnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<em>“apep sayang ke nyai ya?”</em> tanyaku, dan apep hanya tersenyum sambil mengangguk.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Apep bekerja di ladang di pegunungan itu, ia melakukan berbagai pekerjaan buruh seperti yang di minta majikan nya, mulai dari menanam bibit, memanen, memberi pupuk, mengangkut hasil panen, membersihkan rumput hingga menggendong tabung penyemprot hama yang beratnya lebih dari 2x berat badan nya. Apep menjalani pekerjaan itu dengan senang hati dari pagi hingga tengah hari atau bahkan hingga maghrib. seperti anak kebanyakan jika hanya bekerja setengah hari apep mengisi waktu maghribnya dengan mengaji bersama rekan lain nya di masjid.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz2Jz09BzZvV7ULBwiqIyJytRjiiWYcA3lDULrac3kMvYVi_v5p-tDu5KoSN2ikS1xjgH5iqeTjdrgZYbD01yV9XiOWDTABvp9UkSJBUBcBH5_M8tHUerMtZ6_D05h-B3nH_mch4wwkxvw/s720/994766_329358310528220_1366477319_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz2Jz09BzZvV7ULBwiqIyJytRjiiWYcA3lDULrac3kMvYVi_v5p-tDu5KoSN2ikS1xjgH5iqeTjdrgZYbD01yV9XiOWDTABvp9UkSJBUBcBH5_M8tHUerMtZ6_D05h-B3nH_mch4wwkxvw/s320/994766_329358310528220_1366477319_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: normal;"></span></div>
<div class="post-body entry-content" style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, siang itu apep langsung menghampiri ladang tempat ibunya bekerja. dengan sigap apep pun membawa nyai di pundaknya, berjalan menyusuri jalanan licin menuju ke kampung nya. Sambil berjalan di belakang apep saya menyaksikan bagaimana gagahnya anak bertubuh kecil ini berjalan, memindahkan nyai dari pundak ke punggung dan sebaliknya jika ia merasa pegal.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
alhamdulillah, bersama anak-anak hebat dari berbagai pelosok lain nya insya Allah apep akan berangkat ke Bandung. ia akan menjadi salah satu penghuni Pondok Prestatif Indonesia, salah satu program pos pendidikan Kampus Peduli.</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<div>
<br /></div>
<div class="post-body entry-content" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-9495178856636173522013-07-03T03:32:00.001-07:002013-07-03T03:32:08.402-07:00Kiki, Bocah 12 Tahun si Tulang punggung Keluarga<br />
<h2 class="date-header" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; font: normal normal normal 16px/normal Oswald, sans-serif; letter-spacing: 0.01em; line-height: 1.4em; margin-bottom: 30px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 2px; text-transform: uppercase;">
MINGGU, 23 JUNI 2013</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2vPVg8u0UHO5MIeAMsd0qdqsGHsDOX5Y9_5-qwkxHHMUXM4LpCDzUkn35Du8-VGblVytU3hRZCd6MzTm6hI1HfZkZOm0eir5cPEs22ogh0p-bbgZYYRNjFSRln947ySluj54nULxXckUb/s960/935719_307016922762359_648767914_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2vPVg8u0UHO5MIeAMsd0qdqsGHsDOX5Y9_5-qwkxHHMUXM4LpCDzUkn35Du8-VGblVytU3hRZCd6MzTm6hI1HfZkZOm0eir5cPEs22ogh0p-bbgZYYRNjFSRln947ySluj54nULxXckUb/s320/935719_307016922762359_648767914_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
Tubuh kecil dengan mata merah itu nampak tengah asyik bermain di masjid sebelum sang guru ngaji datang untuk mengajar. Kami memanggilnya dari balik kaca, ia pun bergegas keluar menemui kami sambil tak mengerti apapun.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
Kiki namanya, di antar salah satu relawan kampus peduli bocah laki-laki ini langsung menemui guru ngajinya untuk meminta izin tak ikut pengajian malam itu. Ia mengantarkan kami menyusuri jalanan kecil nan gelap menuju rumah biliknya di kampung cihideung sasak garut. Dengan baju agak basah karena gerimis ia mengetuk pintu rumah dan memanggil-manggil nama neneknya, mak juah.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
Kiki kini berusia 12 tahun, sejak berusia 3 bulan kiki sudah ditinggal kedua orang tuanya untuk merantau ke sumatra, sejak pergi hingga kini tak terdengar lagi kabar tentang orang tua kiki, entah masih hidup atau sudah tiada. Kiki di rawat oleh nenek kesayangan nya yang kini sudah renta dan sakit-sakitan, bahkan susah untuk berjalan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
Untuk hidup, sepulang sekolah Kiki langsung bekerja. Pada musim alpukat ia berangkat ke kebun-kebun warga untuk mencari alpukat rontokan, alpukat rontokan dengan berbagai kondisi ini biasa orang beli dari kiki dengan harga murah, tak jauh dari 5 ribu rupiah. Ketika musim alpukat habis kiki beralih pekerjaan menjadi pencari kayu bakar di bukit yang letaknya cukup jauh, sehari ia bisa mengumpulkan kayu bakar dan di jual seharga 3 ribu rupiah.</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAEaT1iVVG0-uEkEUEAyrFGJdIWqWLsPKVdX9YLMq09GgUQduPT3VdmXdnrRhg2B-KQFVREzisEKYaVr344R8E5vYkA4wioQq6SCuGk90k7csCcrsM3yPipLp6JR93AUyfQ61A_IRIojC0/s960/935719_307018386095546_1131798197_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAEaT1iVVG0-uEkEUEAyrFGJdIWqWLsPKVdX9YLMq09GgUQduPT3VdmXdnrRhg2B-KQFVREzisEKYaVr344R8E5vYkA4wioQq6SCuGk90k7csCcrsM3yPipLp6JR93AUyfQ61A_IRIojC0/s320/935719_307018386095546_1131798197_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
Dengan hasil bekerjanya ini kiki bisa membeli beras, kiki sendiri yang langsung memasak beras menjadi bubur yang hanya di bumbui garam. Bubur inilah yang menjadi santapan kiki bersama mak jua setiap hari.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: justify;">
Pertemuan dengan kiki malam itu sungguh sangat berkesan bagi kami. Kekuatan, keteguhan dan keterampilan kiki untuk mengelola kehidupan yang seberat itu sangat patut di acungi jempol. Dalam hal ini kiki dengan usianya bahkan jauh lebih hebat dan pintar di bandingkan kami. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3i9nL2PlMHGvcDptDO9pSkNgIcRv8iZMyZd_w5qEVnBoSXpeHNAoDEZjGiosY2pcTG3p7Ciskd3ZjV6lqx7Z5W82jDgShndn6VtQdKHi96Ql-NN4C9er0M97E9s6Erlt2OK06yDYAHSPg/s960/27158_307017599428958_1869850567_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3i9nL2PlMHGvcDptDO9pSkNgIcRv8iZMyZd_w5qEVnBoSXpeHNAoDEZjGiosY2pcTG3p7Ciskd3ZjV6lqx7Z5W82jDgShndn6VtQdKHi96Ql-NN4C9er0M97E9s6Erlt2OK06yDYAHSPg/s320/27158_307017599428958_1869850567_n.jpg" width="213" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"></span></div>
<div class="post-body entry-content" style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah kiki siap hijrah ke bandung dan bersama dengan anak yatim hebat lainnya menjadi santri pondok prestatif indonesia. Pondok prestatif Indonesia (PPI) adalah salah satu program post pendidikan kampus peduli yang mengumpulkan anak-anak yatim dhuafa bermental hebat dari berbagai pelosok di indonesia, di PPI ini anak-anak yatim akan di bina dengan konsep tauhidpreneur dimana selain menjadi sholeh ditargetkan jiwa-jiwa kepemimpinan, kemandirian, kepedulian dan kelembutan hati muncul pada diri anak-anak yatim ini dan menjadi karakter yang kuat. bismillah..</div>
</div>
<div style="clear: both;">
</div>
</div>
<div class="post-footer" style="color: #333333; font: normal normal normal 12px/normal 'Droid Serif', serif; letter-spacing: 0.01em; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.75em; text-transform: uppercase;">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span class="post-author vcard">DIPOSKAN OLEH <span class="fn">DEJA (DEDE ABDULLAH)</span> </span><span class="post-timestamp">DI <a class="timestamp-link" href="http://dejangkar.blogspot.com/2013/06/kiki-bocah-12-tahun-si-tulang-punggung.html" rel="bookmark" style="color: #333333; text-decoration: underline;" title="permanent link"><abbr class="published" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" title="2013-06-23T07:37:00-07:00">07.37</abbr></a></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-68226382046625680442013-07-03T03:27:00.002-07:002013-07-03T03:27:58.707-07:00Kisah Nyata Lia, Si Gadis Pemulung<span class="Apple-style-span" style="color: #8d2079; font-family: Verdana, arial, tahoma; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 18px;">Gadis 12 tahun ini harus rela kehilangan masa kanak-kanaknya.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBOGRurTOZqSmrDfQfyOq2WUAtRq9hc4IKBvltrzreoGOlzvnX80qdINB0Jur6NnN7PjByzR_faMMHZS_xl5aJU6zoWMb9UtFduTQmDrfM7CjhEpebjuSPxwLjnZVZiVhfwl8lUJgjNRYJ/s663/211337_lia-sedang-memunguti-sampah_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBOGRurTOZqSmrDfQfyOq2WUAtRq9hc4IKBvltrzreoGOlzvnX80qdINB0Jur6NnN7PjByzR_faMMHZS_xl5aJU6zoWMb9UtFduTQmDrfM7CjhEpebjuSPxwLjnZVZiVhfwl8lUJgjNRYJ/s320/211337_lia-sedang-memunguti-sampah_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; font-weight: normal; line-height: 24px;">Lia, gadis 12 tahun ini harus rela kehilangan masa kanak-kanaknya yang penuh dengan sorak sorai permainan. Kondisi perekonomian keluarga yang kurang baik memaksa Lia berfikir dewasa lalu <span> </span>bekerja membantu kedua orang tuanya sambil sekolah.<br /></span></div>
<a name='more'></a>Ayah Lia bekerja sebagai penjaja keliling cuangki, sedang sang ibu membantu mempersiapkan cuangki di rumah dan mengurusi <span> </span>kebutuhan sehari-hari <span> </span>9 anak mereka. Mereka tinggal di sebuah rumah bilik yang hampir roboh, lantai pelupuh bambunya sudah miring, atap dan genteng nya pun sudah tak sempurna. Tak terbayang bagaimana caranya ada 9 orang manusia yang tinggal dalam sebuah rumah reot berukuran 6x4 m2, ditambah dengan sebagian ruangan juga terpakai oleh gerobak cuangki dan beberapa bahan untuk berjualan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIhz6G8uUjCt7V42gLGjmShyv8N_morJiLez8FyT1FPxaBLNVXmR4w-X0vzKhtad_heZmtTFnzzjyM4eHfG372AuE7Mi99-7FLNHkR_booW5yz22xFM9a3LyBZpGrVbota4rQJbeXz3k0j/s720/1017102_331271963670188_1299633474_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIhz6G8uUjCt7V42gLGjmShyv8N_morJiLez8FyT1FPxaBLNVXmR4w-X0vzKhtad_heZmtTFnzzjyM4eHfG372AuE7Mi99-7FLNHkR_booW5yz22xFM9a3LyBZpGrVbota4rQJbeXz3k0j/s320/1017102_331271963670188_1299633474_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; font-weight: normal; line-height: 24px;">tak semua yang tinggal di rumah itu sehat, anak pertama dari keluarga ini malah menderita komplikasi penyakit. gadis 18 tahun ini jatuh sakit sejak kelahiran putra pertama nya 4 tahun silam. Ia menikah pada usia 13 tahun dengan seorang bapak <span> </span>berusia 55 tahun yang bekerja sebagai tukang pencari ulat pohon bambu.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAAaMDPuAWeJ5taBWDSXu7g7aCl4cllAyuAdUfh-UpZNyCXTRdKKnj5DbHc0eerxrKhE_wV_B4CbkhunZzMcs4ZzAJK3NgDBFekYObkM0kNUSX8peLyMVqiogK2t6h8rW-ofs0gkR90EQk/s720/999663_331275130336538_1696340629_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAAaMDPuAWeJ5taBWDSXu7g7aCl4cllAyuAdUfh-UpZNyCXTRdKKnj5DbHc0eerxrKhE_wV_B4CbkhunZzMcs4ZzAJK3NgDBFekYObkM0kNUSX8peLyMVqiogK2t6h8rW-ofs0gkR90EQk/s320/999663_331275130336538_1696340629_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Lia membantu perekonomian keluarga dengan menjadi buruh cuci di rumah tetangga, selain itu Sepulang sekolah Lia bersama Indra (13 tahun) dan Heran (14 tahun) turun ke lorong-lorong sungai untuk memulung kayu dan limbah-limbah plastik, dari hasil usahanya heran, indra dan lia bisa mendapatkan masing-masing 5.000 setiap harinya.<br /><br />Siang itu saya berkunjung ke rumah mereka. nampak sang ibu tengah mempersiapkan cuangki untuk berjualan, di halaman rumah nampak lia dan Heran tengah bersiap pergi memulung. Dengan sigap sayapun meminta izin untuk ikut. Awalnya mereka melarang karena jalur yang akan di tempuh cukup berat, tapi akhirnya karena memaksa saya di izinkan ikut ke tempat mereka memulung.<br /><br />Kami berjalan menyusuri <span> </span>jalanan kampung sampai akhirnya terdengar suara aliran sungai, tapi sungainya tak terlihat. Heran menghentikan langkahnya di ikuti Lia, ia menoleh ke arah saya dan kembali bertanya <em>“ kaka beneran mau ikut? Tempatnya di gorong-gorong sungai, disana”</em>katanya sambil menunjuk ke rimbun pepohonan. Saya tersenyum sambil mengangguk, kamipun melanjutkan perjalanan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhapdm_XEnT3F8_708U3OpDNBk3r7nNJIsbgjzm46uKWDIaP3t_Wc2cTKNMSmP5LN7va40O3hwBCE_Jaf4RZSelBfsj_DZKj5OTAS-QEM8RrYDSE0XTB9zthrBMmd1ad48WSPLem0Juvkvo/s720/1014272_331275820336469_1360889721_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhapdm_XEnT3F8_708U3OpDNBk3r7nNJIsbgjzm46uKWDIaP3t_Wc2cTKNMSmP5LN7va40O3hwBCE_Jaf4RZSelBfsj_DZKj5OTAS-QEM8RrYDSE0XTB9zthrBMmd1ad48WSPLem0Juvkvo/s320/1014272_331275820336469_1360889721_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"></span></div>
<div class="post-body entry-content" style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kami <span> </span>menuruni <span> </span>jalan setapak menuju sungai <span> </span>lalu masuk ke gorong-gorong. <span> </span>Gorong-gorong adalah Bagian Sungai yang sempit dengan dinding tanah yang tinggi di kanan kiri, lalu pepohonan liar rimbun menutupi bagian atasnya. Kami terus melangkah, membiarkan kaki basah masuk ke aliran sungai. Sepi, tak ada siapa-siapa lagi selain kami, Lalu Heran dan Lia pun memulai aksinya, dengan golok Heran mulai memotong satu demi satu kayu yang bisa di ambil sedangkan Lia memunguti<span> </span>gelas-gelas plastik serta kayu yang menyangkut di beberapa bagian sungai.<br /><br />Pencarian di sungai hari itu terpaksa di hentikan, padahal menurut Heran kayu yang berhasil dia kumpulkan baru sedikit sekali di bandingkan biasanya. Apa daya saya harus segera meluncur menuju rumah teh Ima, pasien dhuafa kampus peduli yang kisah nya sempat di tulis di notes “missi dua Nyawa kampus peduli”.<br />Selamat datang Lia, Indra dan Heran di Pondok Prestatif Indonesia. Mari ukir karyamu, gapai cita-citamu bersama keluarga besar Kampus Peduli <span><span>J</span></span></div>
<div style="clear: both;">
</div>
</div>
<div class="post-footer" style="color: #333333; font: normal normal normal 12px/normal 'Droid Serif', serif; letter-spacing: 0.01em; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.75em; text-transform: uppercase;">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span class="post-author vcard">DIPOSKAN OLEH <span class="fn">DEJA (DEDE ABDULLAH)</span> </span><span class="post-timestamp">DI <a class="timestamp-link" href="http://dejangkar.blogspot.com/2013/06/kisah-nyata-lia-si-gadis-pemulung.html" rel="bookmark" style="color: #333333; text-decoration: underline;" title="permanent link"><abbr class="published" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" title="2013-06-22T05:51:00-07:00">05.51</abbr></a></span></div>
</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Droid Serif', serif; font-size: 16px; font-weight: normal; line-height: 24px;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-34221208934548554842013-07-03T03:21:00.004-07:002013-07-03T03:21:45.569-07:00Kenaikan Harga BBM Perpanjang Umur Cadangan Minyak RI<br />
<h3 style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: inherit; font-size: 14px; font-weight: bold; line-height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Cadangan minyak Indonesia sedikit, namun dengan penduduk yang besar.</h3>
<div class="break_abu" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #e6e6e6; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: both; color: #333333; font-family: inherit; font-size: 0px; height: 1px; line-height: 15px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
ddd</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihOYKy9BOnSx5frUVQ1jI239nt17LhZCsg5bCOfTEHRpIhFR5yRQW-uJKaakOAsPc0HV4tqUKA4VGLXf4xea2ma-H3QnSf_b6buFVelCNInwDUSxaf8dwU3QVtdYHGe_XgSrZqfwUEHygd/s663/161499_pengeboran-minyak-bumi_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihOYKy9BOnSx5frUVQ1jI239nt17LhZCsg5bCOfTEHRpIhFR5yRQW-uJKaakOAsPc0HV4tqUKA4VGLXf4xea2ma-H3QnSf_b6buFVelCNInwDUSxaf8dwU3QVtdYHGe_XgSrZqfwUEHygd/s320/161499_pengeboran-minyak-bumi_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 15px;">Rabu, 19 Juni 2013, 12:22</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="isiberita" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 35px; vertical-align: baseline;">
<div style="color: #333333; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: left;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews - </strong>Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, Rabu 19 Juni 2013, menyatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan mengubah pola konsumsi masyarakat untuk lebih hemat, sehingga memperpanjang habisnya cadangan minyak Indonesia.</div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: left;">
Ia menjelaskan, pola konsumsi BBM masyarakat setiap tahun naik 10 persen, dan diperkirakan habis dalam 20 tahun jika tidak ada upaya antisipasi. "Kalau pola konsumsi bisa dikendalikan, umur cadangan minyak dapat diperpanjang hingga 30-38 tahun," katanya di Jakarta.</div>
</span><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: left;">
Indonesia, dia menjelaskan, tidak dapat disamakan dengan negara seperti Venezuela dan Arab Saudi. Indonesia saat ini hanya memiliki cadangan minyak 4 miliar barel dengan 240 juta penduduk. Untuk mengangkat cadangan minyak, membutuhkan anggaran yang besar.</div>
</span><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: left;">
Cadangan minyak Indonesia jauh dibandingkan Venezuela yang memiliki 297,6 miliar barel dan penduduk 29,3 juta jiwa. Sementara itu, Arab Saudi memiliki cadangan minyak 267 miliar barel dengan penduduk sebanyak 28 juta jiwa. </div>
</span><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: left;">
"Harga BBM murah karena memiliki cadangan sebesar itu. Kita menaikkan harga BBM untuk memikirkan generasi mendatang," katanya. (art)</div>
</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-78478152546286528112013-07-03T03:18:00.003-07:002013-07-03T03:18:43.105-07:00Dampak pertumbuhan penduduk terhadap kualitas hidup.<br />
<h2 class="date-header" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; font: normal normal bold 13px/normal Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; min-height: 0px; position: relative; text-transform: uppercase;">
<span style="color: #333333;">THURSDAY, 20 JUNE 2013</span></h2>
<div class="date-posts" style="color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<div class="post-outer" style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 10px 10px; border-bottom-right-radius: 10px 10px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 10px 10px; border-top-right-radius: 10px 10px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 20px; margin-left: -20px; margin-right: -20px; margin-top: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 20px; padding-right: 20px; padding-top: 15px;">
<div class="post hentry" itemprop="blogPost" itemscope="itemscope" itemtype="http://schema.org/BlogPosting" style="min-height: 0px; position: relative;">
<a href="" name="7932908784295462014"></a><div class="post-body entry-content" id="post-body-7932908784295462014" itemprop="description articleBody" style="font-size: 15px; line-height: 1.4; position: relative; width: 578px;">
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dalam kesempatan kopi darat para Bloggers komunitas terkemuka di Jakarta bersama BKKBN disalah satu Cafe - fx Sudirman kemaren yang membahas masalah “Problematika Kependudukan ” turut hadir Bapak Kepala BKKBN Fasli Jalal. Beliau yang baru saja dilantik pada tanggal 13 Juni 2013 lalu , begitu antusias memberikan data dan fakta terbaru tentang kependudukan baik sekala Nasional maupun global Internasional.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<a name='more'></a>”Dunia sedang gelisah, karena penduduk dibumi saat ini sudah mencapai 7,2 Milyar jiwa dan akan terus bertambah. Diperkirakan akan menembus angka 9 Milyar jiwa pada tahun 2050 ” jelas Bapak Fasli . “Ini akan menjadi permasalahan serius , bukan masalah akan terjadi ledakan pertumbuhan jumlah penduduk saja, tapi juga akan berdampak pada kualitas pendidikan, kesehatan dan gizi, kebutuhan akan pangan. Ini harus cepat diatasi. ” tambahnya kemudian.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_250195" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px 3px; border-bottom-right-radius: 3px 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px 3px; border-top-right-radius: 3px 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 10px; max-width: 600px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<img alt="1371712917535374665" class="aligncenter size-medium wp-image-250195" height="225" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/06/1371712917535374665_300x225.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="1371712917535374665" width="300" /><div class="wp-caption-text" style="line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
<span style="font-size: xx-small;">Bapak Prof.dr.H.Fasli Jalal Sp.GK,Ph.D</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span style="text-align: justify;">” Data menunjukkan , proyeksi kemampuan melahirkan dikeluarga , dimana 1 perempuan aktif bisa melahirkan 2,6 jiwa. Dan setiap harinya ada 10.000 bayi yang lahir ” jelas Pak Fasli . ” Sekarang ini, Indonesia menempati posisi ke-4 , sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak setelah China, India dan AS ” jelasnya lagi.</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Para Bloggers begitu ramai dan antusias, dalam arti para bloggers juga peduli akan masalah kependudukan , laju pertumbuhan penduduk dan peduli akan masa depan Bangsa. Karena meledaknya jumlah penduduk tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas penduduk itu sendiri. Inilah yang menjadi<em> konsen</em> utama. Selain itu, kualitas pendidikan, pemenuhan pangan , kesehatan dan gizi yang artinya kualitas hidup itu sendiri.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_250196" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px 3px; border-bottom-right-radius: 3px 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px 3px; border-top-right-radius: 3px 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 10px; max-width: 600px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<span style="background-color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Salah satu program yang dari dulu sudah dicanangkan adalah Keluarga Berencana. Dengan slogannya BKKBN yang pernah sukses yaitu ” Dua anak cukup, laki perempuan sama saja”. Kemudian diganti, untuk menghormati hak asasi manusia menjadi ” Dua anak cukup “. Salah satu teman Blogger, Bpk. Pangeran, menyampaikan bahwa saat ini, KB untuk Keluarga Berencana sudah tidak tepat guna lagi , karena memang setiap orang yang menikah pasti merencanakan untuk mempunyai keturunan. Lebih baik, KB itu adalah Keluarga Bermutu . Pendapat yang disampaikan dalam forum diskusi tersebut disambut tepuk tangan dan tawa para hadirin.</span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">.</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kemudian, menurut Ibu Ninuk Mardiana , salah satu wakil pemimpin redaksi harian besar di Indonesia, yang juga hadir dalam acara itu mengutarakan " Sedikit kekhawatiran angka data kependudukan Indonesia yang dipaparkan dalam forum kemaren. Takutnya angka itu bisa saja lebih tinggi dari yang disampaikan. Mungkin <em>sample</em> pengambilan data yang dilakukan kurang cocok." Keraguan akan data tersebut juga disampaikan oleh beberapa Bloggers yang hadir sore itu. Permasalahan ini dijawab lugas oleh Pak Fasli, selaku Kepala BKKBN yang baru ” Data ini kami peroleh dari BPS , mereka tidak mungkin berani mengeluarkan angka- angka yang tidak ada kebenarannya. ” Sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali. Survei data penduduk ini meliputi : kelahiran, kematian , KB dan kesehatan reproduksi.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Sisi lain, masalah kependudukan juga terkait erat dengan masalah pergaulan bebas dan <em>sex </em>bebas , susahnya mendapatkan alat kontrasepsi , kurangnya penyuluhan - penyuluhan terutama didaerah- daerah . Akibat dari itu semua, per tahunnya, setiap 15 juta jiwa putri, 600 ribu jiwa dari mereka HAMIL, baik secara sah maupun sex bebas . Hal ini juga berdampak negatif terhadap kesehatan secara biologis para remaja putri belum siap untuk hamil dan melahirkan. Fenomena ini banyak sekali terjadi dikalangan anak muda masa kini.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
“Parahnya, untuk perempuan di daerah, masih mengadaptasi pemikiran kuno, mereka, para perempuan, harus cepat- cepat menikah dan mempunyai anak. Walau harus terjadi di usia muda mereka. Jika tidak, akan menjadi aib bagi keluarga. Bahkan ada kalimat berikut , lebih baik janda dan mempunyai anak , daripada tidak menikah. ” begitu yang disampaikan Ibu Ninuk. Ini adalah salah satu tantangan berat buat BKKBN . Harus bisa merubah pola pemikiran seperti itu .</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
BKKBN sedang mensosialisasikan program Genre untuk para anak muda Indonesia , yang meliputi :</div>
<ul style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: disc; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 2.5em; padding-right: 2.5em; padding-top: 0px;">
<li style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-color: initial; border-top-style: none; border-top-width: initial; border-width: initial; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Promosi penundaan usia kawin, utamakan sekolah dan berkarya</li>
<br />
<li style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-color: rgba(128, 128, 128, 0.496094); border-top-style: none; border-top-width: 1px; border-width: initial; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Penyediaan informasi kesehatan reproduksi seluas-luasnya melalui PIK Remaja</li>
<br />
<li style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-color: rgba(128, 128, 128, 0.496094); border-top-style: none; border-top-width: 1px; border-width: initial; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">promosi rencanakan kehidupan berkeluarga dengan sebaiknya( kapan menikah, kapan punya anak, berapa jumlah anak)</li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dampak negatif lain yang timbul dalam masalah ini adalah tingginya angka aborsi. Aborsi bukan saja dilakukan oleh remaja putri yang belum menikah , tapi juga dilakukan oleh ibu- ibu yang sudah berkeluarga. Ini bisa terjadi karena minimnya akses untuk mendapatkan alat kontrasepsi terutama di daerah, takut dan patuh pada suami , atau kebobolan kehamilan yang terjadi tapi tidak diinginkan. Sehingga relasi gender ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Para kaum pria juga harus memakai alat kontrasepsi, bukan sepihak.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Untuk itu, perlu adanya penyuluhan- penyuluhan ke berbagai lapisan masyarakat, ke daerah- daerah, anak muda dengan menggunakan metode dan bahasa yang lebih ringan dan sesuai dengan segmen, supaya lebih bisa dimengerti dan dipahami. Peningkatan kualitas pendidikan, perubahan pola pikir dan melakukan sesuatu yang positif, semoga bisa membantu mencegah dan mengatasi permasalahan ini. Bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah saja, tapi juga menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab kita sebagai warga di bumi ini.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Informasi penting yang harus dicatat adalah usia 25 tahun untuk pria dan usia 21 tahun untuk perempuan adalah usia yang ideal untuk menikah. Karena bagi pria, dengan umur itu, pria dinilai sudah mapan secara ekonomi dan untuk perempuan, secara biologisnya sudah matang.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
With Love,</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Husin Peng</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
—Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia—</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-85220201928072840062013-07-03T03:16:00.002-07:002013-07-03T03:16:21.010-07:00BPS: Jumlah Penduduk Miskin Turun Jadi 28 Juta Orang<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 12px; line-height: 15px;"></span><br />
<h3 style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Tumbuhnya ekonomi pada triwulan pertama menjadi salah satu pemicunya.</h3>
<div class="break_abu" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #e6e6e6; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: both; font-family: inherit; font-size: 0px; height: 1px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
ddd</div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Senin, 1 Juli 2013, 13:38</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7vIKQLalXRSBEuJEcl9kNec2KXYCepi3w40PBwxDsiKa-uNj5oPmIctQ14yG4XCtpzqcOrBLVV1kZXG3AZdhTR_pNN1UZl0G7eVvYJBrLX0jmQ5tAlri-RyAZ9DlU_g8pvUBxnCyITy3x/s663/177785_sanitasi-layak-untuk-warga-miskin_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7vIKQLalXRSBEuJEcl9kNec2KXYCepi3w40PBwxDsiKa-uNj5oPmIctQ14yG4XCtpzqcOrBLVV1kZXG3AZdhTR_pNN1UZl0G7eVvYJBrLX0jmQ5tAlri-RyAZ9DlU_g8pvUBxnCyITy3x/s320/177785_sanitasi-layak-untuk-warga-miskin_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-size: 14px; line-height: 21px;"><strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews</strong> - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2013 turun menjadi 28,07 juta orang atau 11,37 persen. Sebelumnya, pada September 2012, jumlah tersebut mencapai 29,59 juta orang atau 11,66 persen.<br /><br />Kepala BPS, Suryamin, di kantornya, Jakarta, Senin 1 Juli 2013, mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong penurunan kemiskinan tersebut, antara lain, rendahnya inflasi pada periode September hingga Maret 2013.<br /><br /><a name='more'></a>"Kemudian, upah buruh naik dan harga beras secara nasional juga relatif stabil," ujarnya.<br /><br />Tumbuhnya ekonomi Indonesia para triwulan pertama 2013 dibandingkan triwulan empat 2012 juga ikut memengaruhi. Kondisi tersebut menyebabkan menurunnya tingkat pengangguran pada Februari menjadi 5,92 persen dibanding Agustus tahun lalu sebesar 6,14 persen.<br /><br />"Kemudian, harga eceran beberapa komoditas bahan pokok juga turun, seperti minyak goreng 5,1 persen dan tepung terigu 0,2 persen," tambahnya.<br /><br />Suryamin mengatakan, tidak semua daerah mengalami penurunan kemiskinan. Dari 34 provinsi, ada beberapa provinsi yang meningkat jumlah masyarakat miskinnya.<br /><br />Tujuh provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Banten, Sulawesi Utara, dan Gorontalo, serta Papua. "Artinya, di luar itu, terjadi penurunan, sehingga secara nasional menurun," tambahnya.<br /><br />Sementara itu, berdasarkan kepulauan, Pulau Maluku dan Papua memiliki tingkat kemiskinan tertinggi, yaitu sebesar 23,97 persen, diikuti Bali dan Nusa Tenggara 14,51 persen, Sumatera 11,51 persen, Sulawesi 11,22 persen, Jawa 10,92 persen, dan 6,37 persen di Provinsi Kalimantan. (eh)</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-17101795645263901192013-07-02T11:45:00.002-07:002013-07-02T11:45:26.688-07:00Kantor Diserang Ratusan Warga, Pak Lurah Luka Parah<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 12px; line-height: 15px;"></span><br />
<h3 style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Lurah Payuputat, Prana Desta mengalami luka parah.</h3>
<div class="break_abu" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #e6e6e6; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: both; font-family: inherit; font-size: 0px; height: 1px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
ddd</div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Rabu, 29 Mei 2013, 00:01</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZE_VSTARsSEuk2zh9W8CWL5LORQKrZG-X_r2CjBv4gsZgH13pr2OJKd45H3xIkESSAdf_oLeJ9pg6X6sBt_e8o_QBcpeUIsvCXWpy6e8UZj9BGCe3xS2-azAqdiYdno5SniIvSoqXhFSv/s663/207310_kantor-lurah-payuputat-diserang-ratusan-warga_663_382.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZE_VSTARsSEuk2zh9W8CWL5LORQKrZG-X_r2CjBv4gsZgH13pr2OJKd45H3xIkESSAdf_oLeJ9pg6X6sBt_e8o_QBcpeUIsvCXWpy6e8UZj9BGCe3xS2-azAqdiYdno5SniIvSoqXhFSv/s320/207310_kantor-lurah-payuputat-diserang-ratusan-warga_663_382.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 20px;"><div class="isiberita" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 35px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews -</strong> Ratusan warga Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) menyerang dan merusak kantor Lurah Payuputat dengan menggunakan kayu dan batu, Selasa 28 Mei 2013. Warga menuding sang lurah menjual tanah perkebunan yang diklaim massa milik desa kepada pengusaha.<br /><br />Lurah Payuputat Prana Desta dan seorang pengusaha bernama Eka Samindra, yang berada di dalam kantor mengalami luka parah setelah dipukuli dan terkena benda tumpul. Beruntung, keduanya bisa diselamatkan petugas polisi yang berada di lokasi.<br /><br />"Keduanya sudah dibawa ke RS Pertamina untuk diberikan perawatan intensif bersama sejumlah petugas kami yang juga turut terluka akibat dilempar warga pakai batu," Kata Kabag Ops Polres Prabumulih, Kompol HT Sianturi.<br /><br />Beberapa anggota polisi mengalami luka di kepala akibat terkena lemparan batu. Selain itu, sejumlah wartawan media cetak dan elektronik yang sedang melakukan peliputan, juga tak lepas dari amukan masa. Beberapa wartawan mengalami luka akibat terkena lemparan batu. Kamera salah satu wartawan media cetak dirusak warga.<br /><br />Hingga berita ini diturunkan, situasi di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, masih tegang. Tiga kompi pasukan anti huru-hara Polres Prabumulih serta anggota TNI dari Koramil Yon Zipur II Prabumulih dan 1 kompi Pasukan Brimob Mapolda Sumsel telah diturunkan ke lokasi.<br /><br /><strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Laporan: AJi AJun Patra</strong></div>
<div>
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></strong></div>
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-82553792643156599752013-07-02T11:06:00.003-07:002013-07-02T11:06:39.898-07:00Warga Juga Bakar Polsek Rawas Ulu Sumatera Selatan<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 12px; line-height: 15px;"></span><br />
<h3 style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sebelumnya, warga membakar Polsek Rupit.</h3>
<div class="break_abu" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #e6e6e6; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: both; font-family: inherit; font-size: 0px; height: 1px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
ddd</div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Selasa, 2 Juli 2013, 22:52</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYxt7J-7C_nN3qo_bDfCnQqfxIiMQFGJm2snVLQ2BqWBPOTkmgmW-gDa8IRJUrHOX_XM6ooViR2OKQ2AQwG2GO7ZOeuK_0toinRYb92yCblB00L3yKFq-kRzSi7K-9uVsaFsOgFg3509VU/s663/212547_polsek-rupit-yang-dibakar-massa-_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYxt7J-7C_nN3qo_bDfCnQqfxIiMQFGJm2snVLQ2BqWBPOTkmgmW-gDa8IRJUrHOX_XM6ooViR2OKQ2AQwG2GO7ZOeuK_0toinRYb92yCblB00L3yKFq-kRzSi7K-9uVsaFsOgFg3509VU/s320/212547_polsek-rupit-yang-dibakar-massa-_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 14px; line-height: 21px;"><strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews -</strong> Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan, Komisaris Besar Djarot Padakova, Selasa 2 Juli 2013, menyatakan, selain Polsek Rupit, warga juga membakar Polsek Rawas Ulu hingga habis dilalap api.<br /><br />"Waktu pembakaran di Mapolsek Rupit, massa dari Desa Karang Anyar langsung bergerak melakukan pembakaran di Mapolsek Rawas Ulu yang berjarak 12 kilometer," kata Djarot saat ditemui wartawan di Polda Sumatera Selatan.<br /><br />Ia menjelaskan, massa datang menggunakan konvoi sepeda motor dan kendaraan roda empat sambil membawa beberapa jeriken berisi bahan bakar. Setelah membakar dua polsek, ratusan warga lalu memblokir Jalan Lintas Sumatera.<br /><br />Terkait hal ini, pihak Mapolda Sumsel menurunkan ratusan personel Brimob dan pasukan anti huru-hara. "Polres Lubuk Linggau disiagakan dan ditambah dengan ratusan pasukan dari polda yang akan berangkat malam ini,” ujarnya.<br /><br />Dia mengimbau agar warga tak terpancing emosi, sehingga membuat keadaan semakin ricuh. "Warga diharapkan agar bisa menahan diri. Selain itu, untuk para pengguna jalan, sebaiknya melawati jalur lain. Sebab, jalan sekarang telah ditutup warga," ujar Djarot sembari menambahkan tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.<br /><br />Ditanya pemicu terjadinya kerusuhan tersebut, Djarot tidak menampik karena adanya tersangka pelaku perampokan yang tewas ditembak petugas. Warga yang marah lalu membakar dua polsek tersebut. "Selanjutnya akan kami selidiki dulu," tukas Djarot.<br /><br />Pantauan <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews</em>, sekitar pukul 19.00 WIB, pasukan sudah disiagakan di Mapolda Sumsel dan baru diberangkatkan pukul 20.00 WIB. (art)</span></div>
<div class="date" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #616161; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: right; font-family: inherit; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline; width: 390px;">Iwan Kurniawan, Aji YK Putra (Palembang)</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-11191220851607136302013-07-02T10:56:00.001-07:002013-07-02T10:56:21.585-07:00Menkeu: Inflasi Akibat BBM Masih Terkendali<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 12px; line-height: 20px;"></span><br />
<div class="isiberita" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 35px; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPy_g7C_d6Z24NhIfxrau8-Ovwmvu15rCBQqR6XYE9E7Req9qM954FRFsShLOIxbauvkPCqTM0_ByOZXxkh64fmNgRu4Q-v_n4r01ZTSi2ORn4zau3I08Sy1RZkaaQuasbhknl6gmxALq_/s663/206123_sertijab-menteri-keuangan-chatib-basri_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPy_g7C_d6Z24NhIfxrau8-Ovwmvu15rCBQqR6XYE9E7Req9qM954FRFsShLOIxbauvkPCqTM0_ByOZXxkh64fmNgRu4Q-v_n4r01ZTSi2ORn4zau3I08Sy1RZkaaQuasbhknl6gmxALq_/s320/206123_sertijab-menteri-keuangan-chatib-basri_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews</strong> - Pemerintah tetap optimistis laju inflasi dapat dijaga pada angka 7,2 persen sampai akhir tahun ini. Hal tersebut, telah memperhitungkan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Menteri Keuangan M. Chatib Basri, Selasa 2 Juli 2013, mengatakan, meskipun Bank Dunia memproyeksikan inflasi sampai akhir tahun ini dapat mencapai 9 persen, upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah dapat meredam proyeksi tersebut.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<a name='more'></a>"Inflasi masih bisa percaya (terjaga). Kalau nanti yang soal pangan, distribusinya dijaga, maka setelah Lebaran ada deflasi. <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Range-</em>nya kita coba 7,2 persen," ujarnya di kantornya, Jakarta.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sedangkan Bank Dunia yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dari 6,2 persen menjadi 5,9 persen tahun ini, menurut Chatib, hal tersebut wajar dilakukan, mengingat masih buruknya ekonomi global saat ini.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
"Mereka (Bank Dunia) revisi ke 5,9 persen, karena efek globalnya dan PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) mengalami penurunan," tambahnya.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,3 persen sesuai target APBN-P 2013, Chatib mengaku bahwa bukanlah hal yang mudah. Namun, pemerintah akan berusaha keras untuk mencapainya.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
"Pemerintah harus ekstra <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">effort</em> mengejar target yang ada. Saya kira, memang tidak mudah 6,3 persen," ujarnya. (eh)</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-56754388872880639112013-07-02T10:48:00.002-07:002013-07-02T10:48:46.354-07:009.000 Kartu Penjamin Sosial Balik Lagi ke Kantor Pos<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZQMf3jNIaz6zsL0lPwF07rUiS6mjAOIXfemgwDfMN0LPHL0W08t2cskXcejEpE653-pSONseoFqYglh1x3U_IyJm8X3Kbr6LYu2pKjWTMOwv6XhPZzF-TyFHRGJMaIL_y02TYrk-f-PX2/s663/212033_pembagian-blsm-di-kantor-pos-pasar-minggu_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZQMf3jNIaz6zsL0lPwF07rUiS6mjAOIXfemgwDfMN0LPHL0W08t2cskXcejEpE653-pSONseoFqYglh1x3U_IyJm8X3Kbr6LYu2pKjWTMOwv6XhPZzF-TyFHRGJMaIL_y02TYrk-f-PX2/s320/212033_pembagian-blsm-di-kantor-pos-pasar-minggu_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 14px; line-height: 21px;"><strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews </strong>- Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Dirjen Linjamsos) Kementerian Sosial (Kemensos) Andi Z.A. Dulung mengungkapkan ada 9.000 lebih Kartu Penjamin Sosial (KPS) yang kembali ke PT Pos Indonesia.<br /><br />"Tapi kan dari 10 juta yang diantar, yang kembali 9 ribu sekian, dan itu pasti berkembang terus, <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">nggak</em> apa-apa," kata Andi, Selasa 2 Juli 2013.<br /><br />Kembalinya KPS itu disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, karena si penerima KPS sudah pindah tempat, meninggal dunia atau digusur. Namun, kata Andi, bagi KPS yang kembali akan digantikan oleh warga miskin yang baru.<br /></span><br />
<a name='more'></a>"Yang kembali ini namanya boleh digantikan, tapi kartunya tidak boleh dipindahtangankan begitu saja. Nanti dipindahkan melalui musyawarah desa," kata dia.<br /><br />Menurut Andi, jika ada kartu yang kembali, maka PT Pos Indonesia akan mengirimkan ke TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) dan Kementerian Sosial. Kemudian kartu itu akan dicetak ulang dengan nama si penerima baru.<br /><br />Andi memastikan tak ada penambahan jumlah warga yang menerima BLSM. "Kalau penerima, sulit kita untuk menambah karena keputusan sudah diparipurnakan dengan DPR, diputuskan sekian dan uangnya juga sudah disepakati," kata dia.<br /><br />Biaya untuk mencetak ulang kartu menurut dia tidak besar, yaitu hanya Rp2.500 per kartu. "Jadi <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">nggak</em> banyak, sekian ribu kartu dikirim <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">nggak</em> seberapa biayanya. Kecil kok itu anggarannya," ujar dia. (kd)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-33943742601729243882013-07-02T10:38:00.004-07:002013-07-02T10:38:30.670-07:00Hatta: Kesalahan Data BLSM Masih Batas Wajar<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 12px; line-height: 20px;"></span><br />
<div class="isiberita" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 35px; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGvdDwyq99rjlPefA2KIbgiR3lPA-bZJ84wDk0gGreqeoKhx-LNfnbiNW5s0U5QbntVkdvX18-MxwYuQiHUliaNJnUljdCSVlUb2N0UeNtv_BZd0U831R53_0Dx39-lG3OGCut3GkZUEpa/s663/211669_demo-blsm-di-menko-kesra_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGvdDwyq99rjlPefA2KIbgiR3lPA-bZJ84wDk0gGreqeoKhx-LNfnbiNW5s0U5QbntVkdvX18-MxwYuQiHUliaNJnUljdCSVlUb2N0UeNtv_BZd0U831R53_0Dx39-lG3OGCut3GkZUEpa/s320/211669_demo-blsm-di-menko-kesra_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews </strong>- Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Selasa 2 Juli 2013, mengaku bahwa kesalahan yang terjadi dalam proses penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) masih berada dalam batas wajar.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
"Ada sekian ribuan yang akan ditarik. Memang, dibadingkan dengan jumlah BLSM yang akan dibagikan 15,5 juta rumah tangga sasaran, tentu ada yang di sana sini yang salah. Sebab, ada yang meninggal, terjadi perubahan kemampuan dan sebagainya. Jadi, ya wajar," kata Hatta dalam sebuah Seminar Kajian Tengah Tahun (KTT) INDEF di Hotel Sahid, Jakarta.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<a name='more'></a>Hatta menambahkan bahwa pengembalian KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yang tengah terjadi saat ini, bukan disebabkan penyaluran BLSM yang salah sasaran.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Ia juga melihat, pelajaran berharga dari permasalahan tersebut adalah pemerintah harus memperbaiki data dan disalurkannya kembali BLSM kepada masyarakat yang memang lebih berhak untuk menerimanya. "Saya kira, instrumen untuk memperbaiki ada," tegas Hatta.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sementara itu, Ketua Palang Merah Indonesia M. Jusuf Kalla, ditempat yang sama mengungkapkan bahwa kesalahan data yang terjadi dalam pendistribusian BLSM bukan masalah besar.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
"Sejelek-jeleknya secara data, ya tidak terlalu juga. Sebab, cuma empat bulan kalau ada kesalahan hanya 1,5 persen tidak terlalu bermasalah," jelasnya.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Ia juga menilai bahwa kesalahan data yang terjadi adalah hal yang lumrah. Sebab, masyarakat yang menerima BLSM juga bukan berasal dari keluarga kaya.</div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
"Kalau pun salah data, ini yang terima bukan orang kayak di Kebayoran, Menteng, dan bukan yang punya mobil Mercy," ungkap Kalla.</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-48490064850056069192013-07-02T10:31:00.003-07:002013-07-02T10:31:13.281-07:00Selama 6 Bulan, Pertamina Salurkan 22,6 Juta KL BBM Subsidi<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 12px; line-height: 20px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicw2O7QtGxnovv6mpanQfrdJGuXY-MuMYw4NvkFEFzTmDAWkpiF0JGQ2_zLrr2sOrANPRoGmIcGT9cFnQkSL9Sb0UkGSeA_7RywIxG3iqW-tFmZ8ZRAYi76wJTL1Gx2V5Ja50iqvQubU9x/s663/138071_depo-pertamina-plumpang_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicw2O7QtGxnovv6mpanQfrdJGuXY-MuMYw4NvkFEFzTmDAWkpiF0JGQ2_zLrr2sOrANPRoGmIcGT9cFnQkSL9Sb0UkGSeA_7RywIxG3iqW-tFmZ8ZRAYi76wJTL1Gx2V5Ja50iqvQubU9x/s320/138071_depo-pertamina-plumpang_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="isiberita" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 35px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews -</strong> Realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga akhir Juni mencapai 22,6 juta kiloliter atau 47,4 persen dari total kuota untuk PT Pertamina yang dialokasikan berdasarkan APBN-P 2013 yang ditetapkan sebesar 47,6 juta KL.<br /><br /><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Vice President Corporate Communication</em> Pertamina Ali Mundakir, Selasa 2 Juli 2013, menjelaskan hingga 30 Juni 2013, Pertamina telah menyalurkan premium sebanyak 14,4 juta KL atau 46,7 persen terhadap kuota BBM bersubsidi Pertamina sebesar 30,7 juta KL.<br /><br />Adapun, realisasi penyaluran solar pada periode yang sama telah mencapai 7,7 juta KL yang setara dengan 48,8 persen dari kuota BBM bersubsidi Pertamina berdasarkan APBN-P 2013.<br /><br />Berdasarkan APBN-P 2013, kuota premium bersubsidi naik sebesar 1,57 juta KL dari anggaran semula yang ditetapkan 29 juta KL. Sementara, kuota solar bersubsidi yang ditetapkan bertambah sebesar 923.000 KL dari alokasi semula dalam APBN 2013 sebanyak 14,3 juta KL.<br /><br />Sedangkan kuota kerosene (minyak tanah) ditetapkan turun sebesar 500 ribu KL sehingga menjadi 1,2 juta KL dari semula 1,7 juta KL. Realisasi penyaluran Kerosene hingga akhir semester I 2013 mencapai 45,6 persen terhadap kuota baru atau sebesar 547 ribu KL.<br /><br />“Realisasi penyaluran BBM bersubsidi dengan tambahan kuota baru masih <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">on track</em> dan diharapkan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat hingga akhir tahun,” kata Ali Mundakir dalam keterangan tertulis.<br /><br />Ali juga menambahkan stok BBM bersubsidi saat ini berada di level di atas 20 hari untuk premium dan solar. Menurut dia, dengan kondisi stok tersebut akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk menjelang Ramadhan.<br /><br /><strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Harga minyak mentah Indonesia naik</strong><br />Sementara itu, tim harga minyak Indonesia menyatakan harga rata-rata minyak mentah Juni 2013 mencapai US$99,97 per barel, naik sebesar US$0,96 per barel pada bulan sebelumnya, yaitu US$99,01 per barel.<br /><br />Namun, harga ICP Juni 2013 masih lebih rendah dalam asumsi APBN-P 2013 sebesar US$108 per barel. Sedangkan harga Minas/SLC selama Juni 2013 mencapai US$102,75 per barel atau sebesar US$2,66 per barel dari USD100,09 per barel pada Mei 2013. Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak naik.<br /><br />Pertama adalah menguatnya perekonomian dunia dengan indikasi data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan pasar perumahan dan penurunan angka pengangguran. Kedua adalah terjadinya permintaan minyak mentah dunia 2013 sebesar 800 ribu barel per hari menjadi 90,2 juta barel per hari pada triwulan III 2013.<br /><br />Sedangkan faktor ketiga adalah adanya penurunan produksi minyak mentah dari North Sea sebesar 400 ribu barel karena ada kegiatan perawatan fasilitas produksi. (eh)</div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1596355585015289290.post-27328370892981239562013-07-02T10:25:00.001-07:002013-07-02T10:25:23.040-07:00Bila Penyaluran BLSM Berujung Kisruh<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, 'Trebuchet MS'; font-size: 12px; line-height: 20px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV1cc6AYAhY1o1IQN3zbyhhVQbFOpTutQAcRVlVOCN-OItVVsKFFJbx6cITptMWgZcD5dAyWEHMs8IA83ma9vtgFI8tUbQgtyVCc2yvxPCkmCxf7Iy2a7_7Aa7Oq4_hwFbGJs1KNJNwGNY/s663/211673_demo-blsm-di-menko-kesra_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV1cc6AYAhY1o1IQN3zbyhhVQbFOpTutQAcRVlVOCN-OItVVsKFFJbx6cITptMWgZcD5dAyWEHMs8IA83ma9vtgFI8tUbQgtyVCc2yvxPCkmCxf7Iy2a7_7Aa7Oq4_hwFbGJs1KNJNwGNY/s320/211673_demo-blsm-di-menko-kesra_663_382.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="isiberita" style="background-color: transparent; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 35px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews </strong>- Ribuan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) ditarik. Kartu untuk menerima dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak itu kembali ke PT Pos Indonesia.<br /><br />Alasan kembalinya kartu itu karena data penerima dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) berubah. Penerima KPS banyak yang sudah pindah tempat, meninggal dunia atau rumahnya digusur.<br /><a name='more'></a><br />Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial, Andi Z.A. Dulung, Selasa 2 Juli 2013, mengungkapkan, ada 9.000 lebih KPS yang kembali. "Sedangkan kartu yang diantar 10 juta," kata Andi.<br /><br />Dulung mengatakan, kartu yang kembali namanya boleh digantikan warga miskin lainnya. "Tapi, kartunya tidak boleh dipindahtangankan begitu saja. Harus melalui musyawarah desa," ujar dia.<br /><br />Menurut Andi, jika ada kartu yang kembali, PT Pos Indonesia akan mengirimkan ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan Kementerian Sosial. Kemudian, kartu itu akan dicetak ulang dengan nama si penerima baru.<br /><br />Andi memastikan, tidak ada penambahan jumlah warga yang menerima BLSM akibat kembalinya KPS itu. Karena, jumlah itu sudah diputuskan dalam rapat paripurna DPR, beberapa waktu lalu.<br /><br />Selain perubahan data penerima KPS, yang berakibat kembalinya kartu, pemerintah mengakui adanya ketidaksempurnaan dalam proses verifikasi. Kekisruhan penyaluran BLSM yang sempat memicu kerusuhan di sejumlah daerah, menjadi perhatian pemerintah untuk memperbaiki data.<br /><br />Warga miskin yang semestinya mendapatkan BLSM, banyak yang tidak menikmati dana kompensasi. Tak sedikit warga yang tergolong mampu justru memperoleh KPS.<br /><br />Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengakui kesalahan yang terjadi dalam proses penyaluran BLSM itu. Tapi, dia mengklaim kekeliruan itu masih dalam batas wajar.<br /><br />"Ada sekian ribu kartu yang akan ditarik. Dari penerima BLSM yang mencapai 15,5 juta rumah tangga sasaran, tentu di sana sini ada yang salah," ujar Hatta, dalam sebuah seminar kemarin.<br /><br />Hatta menjelaskan, ada penerima KPS yang sudah meninggal, hingga terjadi perubahan. Namun, dia menampik, pengembalian KPS yang tengah terjadi saat ini, bukan disebabkan penyaluran BLSM yang salah sasaran.<br /><br />Ia menilai, pelajaran berharga dari permasalahan tersebut adalah pemerintah harus memperbaiki data dan disalurkannya kembali BLSM kepada masyarakat yang lebih berhak menerimanya.<br /><br />Sementara itu, Ketua Palang Merah Indonesia, M. Jusuf Kalla, mengungkapkan, kesalahan data yang terjadi dalam pendistribusian BLSM bukan masalah besar.<br /><br />"Sejelek-jeleknya data, tidak terlalu mengganggu juga. Kalau ada kesalahan hanya 1,5 persen misalnya, tidak terlalu bermasalah," katanya.<br /><br />Ia menilai, kesalahan data yang terjadi adalah hal lumrah. Sebab, masyarakat yang menerima BLSM juga bukan berasal dari keluarga kaya.<br /><br />"Kalau pun salah data, yang menerima kan bukan seperti orang yang tinggal di Kebayoran, Menteng, dan punya mobil Mercy," ujar Kalla.<br /><br /><strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Data 2011</strong>Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui ada kelompok masyarakat mampu dan tidak berhak menerima dana kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi, namun mendapatkan BLSM.<br /><br />Kepala BPS, Suryamin, mengatakan, penyaluran BLSM menggunakan data 2011, lalu diperbaharui oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.<br /><br />"Ada kelompok masyarakat yang tidak seharusnya mendapatkan, tetapi mendapatkan BLSM, itu dugaan sementara," ujar Suryamin saat ditemui di kantornya.<br /><br />Ia menjelaskan, data BPS per Maret 2013 menunjukkan jumlah masyarakat miskin di Indonesia mencapai 28 juta orang. Sementara itu, BLSM menyasar 15,5 juta rumah tangga sasaran (RTS). Jika satu RTS beranggotakan empat orang, penerima dana BLSM mencapai 62 juta orang.<br /><br />"Maka, yang 15,5 juta RTS itu sudah mencakup sangat miskin, miskin, hampir miskin, rentan miskin bahkan ada yang tidak miskin," ujarnya.<br /><br />Sementara itu, Deputi BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo, menyatakan, BPS tidak bertanggung jawab atas akurasi data penerima BLSM. Karena, BPS tidak melakukan pembaharuan data masyarakat miskin pada 2013.<br /><br />"Untuk tanggung jawab tahun 2011 iya, tetapi untuk 2013 kami tidak <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">update</em>. Verifikasi di lapangan telah dilakukan TNP2K," katanya.<br /><br />Seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, sebelum program kluster pertama 2009, selain Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah disalurkan pada 2008, Badan Pusat Statistik telah menyelesaikan pemutakhiran data RTS melalui kegiatan Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008.<br /><br />Dengan menggunakan basis data 2005, sebanyak 19,02 juta RTS, pemutakhiran menyeluruh menghasilkan data RTS sebanyak 18,5 juta, berdasarkan nama dan alamat.<br /><br />Verifikasi BPS ini menunjukkan adanya sekitar 4,6 juta RTS yang tidak lagi layak menerima dan sekitar 3,9 juta RTS yang menjadi layak menerima bantuan.<br /><br />Perubahan ini disosialisasikan secara intensif, terutama kepada RT yang sudah tidak layak menerima walaupun masih memegang kartu BLT 2008.<br /><br />Setelah periode tersebut, BPS terus melakukan perbaikan data. Mulai 2011, BPS melakukan Susenas secara triwulanan, di mana sebelumnya diselenggarakan dua kali dalam setahun. Perbaikan data tersebut, saat ini menghasilkan jumlah RTS menurun seiring dengan turunnya tingkat kemiskinan dari 15,4 persen pada 2008 menjadi 11,5 persen pada 2012.<br /><br />Perbaikan data tersebut juga dihasilkan dari verifikasi penerima raskin yang terus dilaporkan para pimpinan desa dan kelurahan kepada Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di bawah pengawasan Wakil Presiden Boediono.<br /><br />Verifikasi data tersebut menghasilkan penurunan RTS menjadi 15,5 juta dari sebelumnya 18,5 juta RTS pada 2008, jumlah RTS itu yang dijadikan patokan pembagian kompensasi kenaikan harga BBM termasuk BLSM.<br /><br />Pada kenaikan harga BBM kali ini, pemerintah memberikan BLSM sebesar Rp150 ribu per RTS selama empat bulan. Seperti pelaksanaan BLT sebelumnya, BLSM disalurkan melalui kantor pos, baik dengan pengambilan langsung ataupun diantarkan ke RTS masing-masing.<br /><br />Pemerintah sebelumnya mengklaim penyaluran BLSM kali ini akan lebih baik ketimbang BLT yang terdahulu.<br /><br />Saat berbincang dengan <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">VIVAnews</em>, belum lama ini, Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sugi Hartatmo, menjelaskan, lebih akuratnya penyaluran BLSM kali ini karena menggunakan sistem yang lebih modern ketimbang sebelumnya.<br /><br />Jika pada 2008 BLT dibagikan dengan menggunakan kupon, pada tahun ini, BLSM disalurkan menggunakan kartu elektronik.<br /><br />Karena itu, dia menjelaskan, BLSM tidak bisa disamakan dengan BLT. Karena BLT tidak memakai kartu semacam itu. "Mudah-mudahan ini sudah lebih baik, karena datanya pakai Susenas 2011, yang hasilnya kemudian diperbaiki secara bertahap," ujarnya.<br /><br />Karena saat itu, dia menambahkan, pada pembagian raskin ada perbaikan di tingkat desa dan kecamatan. "Kabupaten lalu mengusulkan data yang baru ke TNP2K," ujarnya.<br /><br />Sistem kupon lebih rentan penyelewengan, sedangkan dengan kartu elektronik yang diberi nama Kartu Perlindungan Sosial, memiliki <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">barcode</em> yang harus diverifikasi oleh pemiliknya dengan menggunakan kartu keluarga atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dimiliki.<br /><br />Selain itu, kartu ini dapat digunakan untuk program-program kompensasi lainnya seperti, raskin, PKH, dan Bea Siswa Miskin (BSM), sehingga lebih efisien dan efektif.<br /><br />Untuk program ini, pemerintah mengajukan pemberian bantuan sebanyak 5 bulan dengan anggaran Rp11,6 triliun. Namun, DPR dalam APBN-P 2013 menyepakati BLSM hanya disalurkan sebanyak empat bulan dengan anggaran Rp9,3 triliun.<br /><br />Sisa anggaran yang dihemat sekitar Rp2,3 triliun sebagian dialokasikan guna penambahan anggaran infrastruktur dasar pedesaan, dan anggaran tak terduga termasuk untuk operasional penyaluran BLSM sampai ke pelosok. (eh)</div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13822941082961557525noreply@blogger.com0