Rabu, 03 Juli 2013

Kegembiraan dan Penyesalan Peserta PPDB 2013



Kegembiraan dan Penyesalan Peserta PPDB 2013
Kegembiraan dan penyesalanpeserta PPDB 2013, itu yang saya lihat dari beberapa peserta PPDB 2013 tingkat SMA di Jakarta. Pasalnya para peserta PPDB 2013 kemudian merasa menyesal, meskipun telah diterima di SMA Negeri pada tahap penerimaan umum. Harapan saya, pengalaman dari tulisan ini bisa menjadi catatan dan pembelajaran bagi siswa SMP yang akan ikut PPDB 2014 mendatang.

Penyesalan tersebut terjadi ketika sistem PPDB 2013 lokal dibuka dan telah masuk pada hari kedua. Kenapa mereka menyesal, padahal telah diterima di SMA negeri pilihan pada tahap pertama (umum) PPDB 2013? Bukankah itu menunjukkan mereka telah berhasil diterima dengan kualitas NEM sangat baik, karena pada tahap awal (umum) PPDB 2013 grade dibandrol tinggi. Mari kita simak, dimana letak kegembiraan dan penyesalan peserta PPDB 2013. 

Kita lihat dulu kenapa ada penyesalan peserta PPDB 2013, meskipun mereka telah berhasil lolos pada tahap awal. Begini, pada tahap PPDB 2013, seluruh SMA Negeri di Jakarta memasang grade cukup lumayan untuk jadi batu sandungan peserta PPDB 2013 baru-baru ini. Disamping patokan grade NEM tinggi, pada tahap awal tiap SMA hanya menyediakan 45% dari kapasitas penerimaan, untuk tahap lokal 45% dan 5% untuk peserta dari daerah luar DKI Jakarta. Lalu kemana 5% -nya lagi? 5% itu adalah tahap bagi peserta PPDB unggulan, entah itu memiliki ketrampilan musik, pencak silat atau tinju, tapi bukan ketrampilan tawuran atau nyontek.

Pada tahap umum PPDB 2013, seluruh siswa diwajibkan untuk mendaftar dan menetnukan 3 pilihan SMA Negeri. Disini pastinya ada peserta didik yang jeli dan tidak, hingga tidak tertutup kemungkinan karena kuatir tidak diterima banyak peserta PPDB 2013 mencantumkan satu SMA Negeri cadangan di urutan pilihannya. Alhasil pada tahap umum PPDB 2013 tingkat SMA Negeri sudah bisa dibayangkan, bila melihat kapasitas penerimaan dan grade yang dibandrol sekolah. 

Kemungkinan separuh diterima dan separuh gagal! Sebenarnya tidak ada permasalahan atau hal buruk terjadi pada peserta PPDB 2013 yang lolos pada tahap pertama. Sama sekali tidak ada hal buruk! Kalau tidak ada hal buruk, kenapa ada penyesalan peserta PPDB 2013? Upps, simak terus saja, nanti kita tahu dimana letak penyesalan dan kegembiraannya, bahkan ini bisa digunakan sebagai strategi dalam mengikuti PPDB di tahun 2014, bila sistemnya tidak gulung tikar alais ganti lagi.

Pada tahap awal PPDB 2013 tanggal 24 Juni 2013, kegembiraan terlihat jelas pada setiap wajah peserta PPDB 2013 yang lolos pada tahap awal (umum). Sebaliknya tidak sedikit wajah penyesalan dan rasa kuatir nampak jelas diwajah peserta yang gagal pada PPDB 2013 tahap awal (umum). Peserta PPDB yang telah lolos pastinya sudah adem ayem, karena mereka tidak lagi pulang dengan rasa kuatir tidak mendapatkan SMA Negeri. Lalu, bagi peserta PPDB 2013 yang gagal pada tahap awal di 24 Juni 2013 harus kecewa dan memendam kekuatiran hingga tanggal 1 Juli 2013. Seminggu lamanya sekian ratus ribu peserta PPDB atau mungkin juta bila dihitung dari seluruh wilayah di Indonesia merasa tertekan dan kuatir akan kejelasan nasibnya untuk bersekolah di SMA Negeri. Bayangkan 7 hari terbebani ketakutan dan kekuatiran!

Kemudian apa yang terjadi? Tiba saatnya tanggal 1 Juli 2013, berbondong-bondong peserta yang gagal di tahap awal PPDB 2013 kembali mendaftarkan dan memilih SMA Negeri sesuai pilhannya. Pada tahap kedua atau lokal ini, kapasitas penerimaannya 45% dengan grade lebih rendah dari tahap awal (umum). Pada tahap inilah terjadi penyesalan bagi peserta yang telah lolos PPDB 2013 tahap awal. Apa sebab penyesalan itu terjadi? 

Penyebabnya adalah, mereka atau peserta PPDB 2013 yang mengalami kegagalan di tahap awal umumnya diterima di SMA Negeri sesuai dengan pilihan ketika ia atau mereka itu gagal di tahap awal. Padahal pilihan SMA Negeri di tahap awal tidak jauh berbeda, ketika mereka terhempas oleh tingginya grade dan terbatasnya penerimaan. Bagi peserta PPDB 2013 yang lolos pada tahap awal (umum) dan diterma di SMA Negeri pada pilihan berikutnya yang merasa menyesal setalh tahu banyak temannya diterma di SMA jauh lebih bagus darinya. Disini menariknya dan kita bisa jadikan pengalaman PPDB 2013 untuk adik-adik, saudara atau anak di PPDB 2014 mendatang.

Peserta PPDB 2013 pada tahap kedua atau lokal luar biasa gembiranya dan bahkan mereka diterima di SMA Negeri lebih baik dari temannya yang telah lolos lebih dulu di tahap awal. Dengan NEM lebih kecil, tapi diterima di SMA Negeri lebih baik tentu menimbulkan kecemburuan dan penyesalan. Bagiamana tidak menimbulkan penyesalan bagi peserta PPDB 2013 yang lolos tahap awal, tapi lolos pada posisi tergeser pada pilihan terakhir dan kemudian membandingkan dengan temannya yang lolos di tahap kedua dengan SMA Negeri lebih baik. 

Mereka rata-rata menyesal, kenapa waktu itu (24 Juni 2013) tidak pilih SMA Negeri yang top saja dan lebih baik gagal ditahap awal?! Pastinya kesal, NEM lebih tinggi, tapi diterima di sekolah kurang berbobot akibat salah strategi ditahap awal. Mereka seperti makan buah simalakama, dimakan salah tidak makan salah juga. Waktu itu di tahap umum PPDB 2013 semua diwajibkan mendaftar, jadi mau tidak mau ya harus menentukan pilihain.

Ada catatan menarik dan perlu diingat dari pengalaman PPDB 2013 yang memasuki tahap lokal kedua hari ini, yaitu:
  • Ada kesalahan strategi diawal dan rasa takut tidak diterima membuat para peserta PPDB 2013 mencantumkan SMA Negeri bukan favoritnya
  • Sistem PPDB 2013 adalah sistem penerimaan terbaru, jadi belum ada gambaran dalam menentukan pilihan seperti tahun-tahun sebelumnya dengan sistem penerimaan berbeda.
  • PPDB 2013 unik, bila melihat prosentase penerimaan dan tahapan penerimaannya. Ini akan membuat SMA Negeri biasa saja akan memperoleh siswa berprestasi, lalu mau tidak mau siswa harus menerima ketika sudah diterima di SMA Negeri sekedar cadangan dan kuatir tidak diterima. Bagi siswa ber-NEM tinggi kemudian diterima pada tahap awal di SMA Negeri pada urutan akhir dan bukan favoritnya tidak bisa mundur lagi, kecuali pindah ke sekolah swasta.
  • Rasa takut dan kuatir tidak diterima di SMA favorit, akhirnya jadi penyesalan bagi peserta yang diterima pada tahap awal PPDB 2013. Mereka harus bersaing NEM dan akhirnya tergeser pada pilihan bukan favorit dan merupakan SMA Negeri cadangan daripada tidak diterima.
  • Peserta PPDB 2013 yang lolos pada tahap kedua atau lokal bukan berarti dengan NEM apa adanya, tapi tetap masuk kategori memuaskan. Hanya saja tidak beruntung ditahap persaingan awal dengan peserta PPDB lainnya pada tahap umum. Peserta PPDB 2103 yang lolos tahap kedua, rata-rata memilih SMA Negeri favorit lalu gagal besaing dan terhempas terbawa angin dan harus menyimpan rasa was-was, kecewa dan ketakutan selama seminggu. 
  • Setelah menunggu satu minggu, peserta yang gagal tahap awal ternyata harus menerima kenyataan luar biasa mengagetkan dan diluar dugaan karena lebih beruntung. Pastnya peserta PPDB 2013 yang gagal tahap awal melakukan perubahan strategi dalam memilih, tentu ini lebih baik dan matang dibanding pada tahap awal ketika gagal. Dan memang, dengan sedikit perubahan strategi pilihan SMA Negerinya, mereka rata-rata diterima ketika pulang ke rumah. Namun, dibalik kegembiraan mereka membuat para peserta PPDB 2013 yang telah duduk manis lolos ditahap awal (umum) jadi geram, marah, menyesal dan berkata, "mending gua gagal waktu itu! Nem lo kecil, tapi SMA lo bagus!"
Demikian tulisan ini, diantara kegembiraan dan penyesalan peserta PPDB 2013, saya ucapkan selamat buat adik-adik yang lolos PPDB 2013 keseluruhan, dan tidak perlu kecewa ketika melihat teman lain di tahap kedua PPDB 2013 diterima di SMA Negeri lebih baik. Nikmati dan bersyukur saja, semoga sukses! 

0 komentar:

Posting Komentar